Jakarta -
Kehamilan hanya bisa dipastikan dari pemeriksaan medis melalui USG alias pemeriksaan darah. Meski begitu, perubahan nan dialami tubuh Bunda juga dapat menjadi pertanda mengandung nan sering kali dijadikan patokan untuk melakukan test pack.
Belakangan, prediksi kehamilan diklaim dapat dibantu dengan teknologi artificial intelligence (AI) alias kepintaran buatan. Nantinya, AI bisa mendeteksi kehamilan dengan kecermatan nan cukup tinggi.
Studi tentang AI untuk penemuan kehamilan
Studi terbaru nan berasal dari Apple Heart and Movement Study menemukan bahwa penggabungan antara info perilaku dan biometrik pada model kepintaran buatan dapat memprediksi kehamilan dengan tepat pada 92 persen kasus. Sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan tes laboratorium, tetapi dapat membantu wanita mendeteksi tanda-tanda awal apalagi sebelum mereka mencurigai apa pun.
Studi dilakukan dengan mengumpulkan lebih dari 15 miliar titik info dari lebih dari 162.000 partisipan. Data diperoleh melalui penggunaan Apple Watch dan iPhone sehari-hari, Bunda.
Dalam penelitian, model tersebut menganalisis info dari 430 kehamilan nan dilaporkan dan lebih dari 25.000 partisipan nan tidak hamil. AI tidak hanya mengawasi debar jantung dan suhu tubuh, tapi juga memeriksa pola gerakan, kebiasaan tidur, dan rutinitas olahraga seorang perempuan.
Menurut studi, perubahan perilaku dapat memberikan petunjuk nan kuat tentang adanya kehamilan. Misalnya seperti perubahan style melangkah alias perubahan rutinitas tidur.
"Kehamilan mengakibatkan perubahan substansial pada perilaku seseorang," kata para peneliti, dilansir laman Fox News.
"Oleh lantaran itu, temuan ini menjadi contoh nyata tentang sifat komplementer dari pemodelan kedua jenis info tersebut."
Teknologi AI juga dapat mendeteksi masalah kesehatan
Kehamilan hanyalah salah satu dari beberapa kondisi kesehatan nan dipelajari oleh model AI. Para peneliti juga menguji model tersebut pada masalah kesehatan lain dengan hasil nan kuat, Bunda.
Model AI pada pengguna Apple Watch dan iPhone dapat memprediksi glukosuria dengan kecermatan 82 persen, jangkitan dengan kecermatan 76 persen, dan cedera dengan kecermatan 69 persen. Temuan tersebut menunjukkan bahwa perangkat wearable berkekuatan AI mungkin bakal nantinya bisa melakukan lebih dari sekadar menghitung langkah alias melacak waktu tidur. Perangkat ini juga dapat membantu mendeteksi perubahan kesehatan nan serius apalagi sebelum gejalanya muncul.
Meskipun hasil studi cukup menjanjikan, penggunaan teknologi AI di beragam bagian tetap menimbulkan kontroversi. Kekhawatiran privasi semakin meningkat, terutama mengenai info sensitif seperti siklus menstruasi alias kehamilan.
Sebuah studi nan dilakukan Federal Trade Commission (FTC) baru-baru ini mengonfirmasi tentang skeptisisme nan meningkat mengenai penggunaan AI. Perempuan condong tidak mempercayai aplikasi nan mengumpulkan info tentang kesehatan reproduksi, terutama ketika perusahaan tersebut tidak menjelaskan praktik info mereka secara jelas.
Cara penemuan kehamilan dengan pasti
Secara medis, ada beberapa langkah untuk mendeteksi kehamilan dengan pasti. Melansir dari beberapa sumber, berikut 3 caranya:
1. USG
Pemeriksaan ultrasound alias ultrasonografi (USG) sangat direkomendasikan untuk mengetahui kehamilan. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), USG adalah metode pemeriksaan menggunakan daya dalam corak gelombang suara.
Selama pemeriksaan, transduser bakal mengirimkan gelombang bunyi ke seluruh tubuh. Gelombang bunyi lampau bergesekan dengan jaringan, cairan tubuh, dan tulang. Kemudian, gelombang bakal memantul kembali seperti kemandang dan transduser menerimanya lampau diubah menjadi gambar di mana Bunda bisa memandang janin.
Hasil pemeriksaan USG tak hanya bisa mendeteksi kehamilan, tapi juga mengetahui perkiraan usia hamil, kondisi janin, hingga jenis kelamin janin.
2. Test pack
Test pack sering digunakan untuk mendeteksi kehamilan di awal trimester pertama. Bunda dapat menggunakan test pack untuk mendeteksi kehamilan pertama kali sebelum memeriksakan dengan USG.
Semua test pack kehamilan pada dasarnya mempunyai konsep nan sama, ialah mengambil sampel urine untuk diletakkan di salah satu ujung perangkat pengujian. Dalam perangkat ini, ada substrat, ialah potongan bahan nan dapat bereaksi terhadap keberadaan human chorionic gonadotropin (hCG). Ketika substrat bereaksi dengan urine, dia bakal menghasilkan hasil tes kehamilan.
3. Tes darah
Melansir dari Cleveland Clinic, tes darah jarang dilakukan lantaran mahal dan condong memberikan hasil nan sama dengan tes urine. Jenis tes kehamilan ini dilakukan dengan menggunakan sampel mini darah dari pembuluh darah vena di lengan untuk mendeteksi keberadaan hormon hCG.
Tes darah ini sedikit lebih sensitif dibandingkan tes urine lantaran dapat mendeteksi kadar HCG nan sangat rendah. Artinya, tes ini dapat memberikan jawaban nan lebih jeli sejak awal kehamilan, terutama dalam tujuh hingga 10 hari setelah pembuahan.
Demikian studi terbaru tentang penemuan kehamilan menggunakan AI, dan langkah mengetahui kehamilan melalui pemeriksaan. Semoga info ini berfaedah ya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)