Jakarta -
Berkeringat mungkin dialami sebagian besar orang lantaran kepanasan alias setelah melakukan aktivitas bentuk seperti berolahraga. Namun, tahukah Bunda? Sering berkeringat di malam hari rupanya dapat menjadi indikasi kanker.
Berkeringat adalah langkah tubuh mendinginkan diri. Hal ini terjadi pada semua orang sepanjang hari, tetapi beberapa orang mengalami peningkatan keringat di malam hari.
Jika berkeringat di malam hari, seprai dan bantal biasanya menjadi sangat basah sehingga Bunda tidak bisa lagi tidur di atasnya.
Beberapa orang menggambarkan keringat malam seperti mereka baru saja melompat ke kolam renang. Keringat malam dapat terjadi meskipun bilik Bunda menggunakan AC nan sejuk.
Keringat berlebih di malam hari menjadi indikasi kanker?
Dilansir dari laman Healthline, belum jelas kenapa beberapa jenis kanker menyebabkan keringat malam. Ini mungkin terjadi lantaran tubuh sedang berupaya melawan kanker. Selain itu, perubahan kadar hormon juga bisa menjadi penyebabnya.
Ketika kanker menyebabkan demam, tubuh mungkin bakal berkeringat. Dalam beberapa kasus, keringat malam terjadi lantaran pengobatan kanker seperti:
- Kemoterapi
- Terapi hormon seperti untuk kanker tetek alias prostat
- Terapi radiasi
- Opioid
- Steroid
Cancer Research UK juga menghubungkan keringat malam berulang tanpa penyebab nan jelas mungkin berangkaian dengan jenis kanker tertentu seperti limfoma dan leukimia.
Penyebab keringat di malam hari
Meskipun keringat malam merupakan indikasi beberapa jenis kanker, perihal ini juga dapat terjadi lantaran argumen lain seperti:
- Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis alias sarkoidosis
- Perubahan kadar hormon selama perimenopause dan menopause
- Peningkatan hormon dan aliran darah selama kehamilan
- Beberapa jangkitan kuman seperti tuberkulosis dan endokarditis
- Hipoglikemia (gula darah rendah)
- Obat-obatan tertentu seperti antidepresan, obat terapi hormon, dan penurun demam
- Hipertiroidisme (tiroid nan terlalu aktif)
- Mengalami tekanan
- Kecemasan
- Hiperhidrosis idiopatik (kondisi tubuh sering menghasilkan keringat berlebih tanpa penyebab medis alias lingkungan)
Sementara itu, ada juga aspek style hidup nan dapat menyebabkan keringat malam. Ini meliputi:
- Berolahraga sebelum tidur
- Minum minuman nan panas sebelum tidur
- Minum alkohol
- Makan makanan pedas menjelang tidur
- Menyetel termostat terlalu tinggi
- Cuaca panas
Kapan kudu menghubungi dokter?
Jika hanya mengalami satu alias dua malam, kemungkinan besar tidak perlu ke dokter. Faktor lingkungan alias style hidup bisa menjadi penyebabnya.
Namun, pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ke master jika keringat malam terjadi secara teratur dan mengganggu tidur, terutama jika Bunda mengalami demam, penurunan berat badan tanpa penyebab, alias indikasi lainnya.
Saat melakukan pemeriksaan, master mungkin meminta Bunda untuk membikin catatan medis dalam beberapa hari ke depan.
Gunakan ini untuk mencatat indikasi nan dirasakan. Setiap kali mengalami keringat malam, pastikan untuk mencatat aktivitas hari itu, suhu kamar, dan apa nan dimakan alias minum sebelum tidur.
Pada pertemuan berikutnya, master bakal meninjau riwayat medis dan menilai gejalanya. Dokter mungkin bakal meminta tes darah untuk memeriksa kadar tiroid, kadar gula darah, dan jumlah sel darah.
Hasilnya dapat membantu memastikan pemeriksaan nan dicurigai alias menyingkirkan kemungkinan kondisi nan mendasarinya.
Jika merasa keringat malam mungkin merupakan tanda kanker, bicarakan perihal ini dengan dokter. Sampaikan indikasi dan kekhawatiran Bunda dengan jujur, dan hindari ragu untuk mencari pendapat kedua jika merasa master tidak menanganinya dengan tepat.
Nah, itulah penjelasan tentang keringat malam hari berlebih nan menjadi penyebab kanker. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)