Jakarta -
Ketika sedang mengandung, banyak Bunda nan mulai lebih berhati-hati terhadap makanan, aktivitas, apalagi paparan lingkungan. Namun, tahukah Bunda bahwa terpapar bahan kimia tertentu selama masa kehamilan bisa memengaruhi perkembangan otak dan perilaku anak, khususnya pada anak laki-laki.
Salah satunya adalah unsur kimia berjulukan PFHxA, nan termasuk dalam golongan "bahan kimia abadi" alias forever chemicals. Zat ini sebelumnya dianggap lebih kondusif dibandingkan bahan kimia lama seperti PFOA dan PFOS.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa PFHxA rupanya bisa masuk ke dalam otak janin dan menyebabkan perubahan perilaku jangka panjang. Temuan ini membikin sejumlah master mulai mengkhawatirkan dampaknya terhadap perkembangan anak manusia.
Nah, agar lebih mengerti mengenai ancaman unsur kimia ini dan gimana dampaknya pada anak laki-laki, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa itu PFHxA dan kenapa disebut bahan kimia abadi?
PFHxA (perfluorohexanoic acid) termasuk dalam golongan besar senyawa kimia nan dikenal sebagai PFAS (per and polyfluoroalkyl substances). Mengutip dari laman PsyPost, bahan ini digunakan secara luas dalam beragam produk seperti perangkat masak anti lengket, bungkusan makanan, bahan tahan air, dan busa pemadam kebakaran.
PFHxA termasuk jenis rantai pendek dari PFAS, nan awalnya dianggap lebih aman. Namun sayangnya, dia tetap tidak bisa terurai secara alami di lingkungan maupun tubuh manusia, itulah kenapa disebut forever chemical.
Peneliti dari University of Rochester melakukan studi dengan memaparkan tikus betina nan sedang mengandung pada unsur PFHxA, mulai dari awal kehamilan hingga masa menyusui.
Hasilnya cukup mengejutkan, unsur ini ditemukan dalam otak anak tikus laki-laki sejak hari pertama kelahiran, dan meskipun kadar unsur tersebut menurun saat dewasa, pengaruh perilakunya tetap bertahan.
Profesor Ania K. Majewska, mahir saraf dan penulis utama studi ini mengatakan, “Kami menemukan celah besar dalam penelitian tentang akibat PFHxA, padahal bahan ini semakin sering ditemukan di lingkungan dan tubuh manusia. Ini sangat krusial untuk diteliti lebih lanjut.”
Ilustrasi kehamilan/ Foto: Getty Images/Ekkasit Jokthong
Dampaknya pada anak laki-laki: Gangguan memori hingga kecemasan
Penelitian nan dimuat dalam European Journal of Neuroscience ini menemukan bahwa paparan PFHxA berakibat signifikan pada perilaku anak tikus jantan. Mereka menunjukkan indikasi kekhawatiran nan lebih tinggi dan gangguan memori, dibandingkan dengan tikus betina nan tidak mengalami perubahan perilaku serupa.
Dalam tes perilaku, seperti open-field test dan elevated plus maze, tikus jantan nan terpapar PFHxA menunjukkan aktivitas nan lebih rendah dan lebih sering berada di area tertutup, nan mengindikasikan kecemasan. Mereka juga condong membeku di tempat, tanda stres nan meningkat.
Selain itu, mereka juga menunjukkan kesulitan dalam tes ingatan jangka pendek. Saat menjalani tes pengenalan objek baru, mereka condong menghabiskan waktu lebih sedikit untuk memperhatikan barang nan belum dikenali, nan mengindikasikan adanya gangguan dalam perhatian alias memori.
“Kami cukup terkejut bahwa paparan PFHxA memengaruhi beragam aspek perilaku, mulai dari aktivitas motorik hingga kegunaan memori,” ungkap Majewska dalam wawancara berbareng PsyPost.
Apa nan bisa dilakukan orang tua?
Meskipun studi ini dilakukan pada tikus dan hasilnya belum bisa langsung disamakan dengan manusia, para peneliti menyarankan agar masyarakat lebih waspada terhadap bahan kimia PFAS, termasuk PFHxA. Apalagi, PFHxA telah ditemukan dalam air minum, tanah, apalagi ASI manusia.
Sebagai langkah pencegahan, Bunda bisa mulai mengurangi paparan PFAS dengan langkah menghindari produk berbahan anti lengket, memilih bungkusan makanan nan bebas bahan kimia, serta memeriksa kualitas air nan digunakan di rumah.
Penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan, namun kehati-hatian tentu lebih baik untuk melindungi tumbuh kembang Si Kecil.
Profesor Majewska juga menyebutkan, “Paparan PFHxA saat masa kehamilan dan menyusui bisa mengubah kegunaan otak pada hewan jantan. Temuan ini menjadi dasar krusial untuk penelitian lanjutan dan kebijakan publik.”
Paparan unsur kimia seperti PFHxA selama kehamilan memang tetap menjadi perdebatan, namun penelitian awal ini menunjukkan potensi akibat jangka panjangnya terhadap perkembangan anak laki-laki.
Yuk, Bunda lebih jeli memilih produk sehari-hari agar janin tetap sehat.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)