Kenali Kuku Bayi Yang Normal Dari Warna Hingga Bentuk

Sedang Trending 6 hari yang lalu

Kuku mempunyai banyak kegunaan dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi. Salah satunya adalah untuk sensorik. Ya, kuku dapat mengenali kondisi tubuh sehingga dapat memberi tahu tentang kesehatan seseorang.

Namun, ada banyak perihal mengejutkan nan tidak kita ketahui tentang kuku, seperti sensitivitasnya nan luar biasa tepat terhadap sentuhan sekecil apa pun.

Dilansir Science Alert, sebuah studi menemukan bahwa manusia dapat mengidentifikasi titik-titik sentuhan pada kuku, nyaris sama akuratnya dengan keahlian mereka mengidentifikasi sentuhan pada ujung jari mereka, Bunda.

Bicara tentang kuku bayi, dikutip dari laman Indian Journals of Paediatric Academy, pembentukan kuku dimulai pada minggu ke-8 kehamilan dan selesai pada bulan ke-5 kehidupan di dalam kandungan. Kuku jari tangan dan kaki bayi baru lahir umumnya lunak dan fleksibel. Warnanya cerah dan translucent.

Saat lahir, lempeng kuku umumnya mencapai ujung tepi kuku, menandakan kematangan janin. Kuku pada bayi postmatur biasanya lebih panjang dari bayi prematur.

Kuku jari tangan pada bayi baru lahir umumnya berbentuk oval alias mempunyai lengkungan datar, Bunda. Kuku kaki bayi bisa berbentuk segitiga alias bulat, Bunda.

Namun, dalam memperhatikan tubuh kembangnya Si Kecil, Bunda juga kudu perhatikan andaikan nan terlihat 'berbeda' dari kuku bayi. Mengutip Vinmec, ada parameter kesehatan nan dapat muncul pada kuku anak nan perlu diperhatikan orang tua:

  • Bintik-bintik putih kecil: Biasanya muncul setelah cedera kuku ringan. Bintik-bintik ini dapat memperkuat selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dan biasanya lenyap dengan sendirinya.
  • Kuku hitam setelah cedera: Warna hitam alias ungu kehitaman setelah trauma biasanya disebabkan oleh darah di bawah kuku dan bakal lenyap seiring pengobatan cedera.
  • Warna hitam, cokelat, alias ungu tanpa cedera: Bisa jadi melanoma.
  • Beberapa garis tipis, berwarna terang, dan rata: Dapat mengindikasikan defisiensi unsur besi dan seng. Orang tua kudu menyesuaikan pola makan dengan memasukkan makanan kaya unsur besi dan seng.
  • Kulit mengelupas di sekitar kuku, kemungkinan bengkak dan merah: Karena defisiensi vitamin B3, seng, alias triptofan. Orang tua kudu menambahkan nutrisi ini ke dalam makanan anak.
  • Kuku tumbuh ke dalam: Biasanya disebabkan oleh pemotongan kuku nan tidak tepat, sepatu ketat (untuk kuku kaki), alias aspek genetik. Dapat menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan infeksi. Dalam kasus nan jarang terjadi, dapat menyebabkan pembentukan nanah alias bisul di bawah kuku.
  • Area terang dan gelap bercampur dengan ujung kuku hitam dan dasar kuku nan buram: Dapat mengindikasikan akibat malnutrisi. Orang tua kudu memperhatikan kondisi anak. Jika anak kekurangan berat badan, nafsu makan buruk, dan tampak pucat, sebaiknya bawa anak ke master ahli gizi untuk konsultasi.
  • Kuku terpisah dari dasar kuku: Pertumbuhan kembalinya lambat, memerlukan waktu sekitar enam bulan (kuku jari tangan) alias 18 bulan (kuku kaki).
  • Infeksi jamur kuku

Sangat umum bagi bayi untuk mengalami jangkitan mini (disebut paronikia) di sekitar kuku jari tangan alias kaki. Infeksi ini seringkali sembuh tanpa perlu perawatan.

Tetapi, terkadang jangkitan ini dapat menyebar lebih jauh ke kulit jari tangan alias kaki, menyebabkan area tersebut menjadi bengkak dan merah. Jika memperhatikan perihal ini, temui master anak dan kulit. Bayi mungkin memerlukan antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi.

Cara merawat kuku bayi

Usahakan memotong kuku bayi saat dia tertidur, mengantuk, alias sangat tenang. Untuk anak nan lebih besar,  dapat menggunakan bangku tinggi alias bangku mobil nan dapat diikat.

Dilansir Raising Children, tips memotong kuku bayi berikut dapat mempermudah prosesnya:

  • Pastikan ruangan mempunyai cukup sinar agar dapat memandang dengan jelas.
  • Bekerjasamalah dengan suami alias orang rumah jika memungkinkan, salah satu memegang bayi sementara nan lain memotong kuku.
  • Tarik perlahan alas jari bayi  dari kuku untuk menghindari luka pada kulit.
  • Potong kuku kaki secara lurus untuk mencegah kuku tumbuh ke dalam.

Berikut tips untuk menjaga bayi tetap senang dan nyaman saat  memotong kukunya:

  • Bicaralah dengan tenang alias menyanyi untuk bayi.
  • Cobalah mengalihkan perhatian bayi dengan mainan alias aktivitas. Ini seringkali sukses untuk bayi nan lebih besar.
  • Libatkan bayi dalam aktivitas tersebut dengan menjadikannya permainan.
  • Pujilah bayi lantaran telah membantu  menyelesaikannya. Ini dapat membantu Bunda dan bayi merasa senang lantaran telah menyelesaikannya.
  • Jika  tidak sengaja melukai kulit bayi dan berdarah, tekan perlahan kain lembut pada luka tersebut hingga pendarahan berhenti. Jangan gunakan perban lantaran bayi  mungkin bakal mengisapnya.
  • Jika  khawatir dengan luka tersebut, bawalah bayi ke master anak.

Demikian penjelasan mengenai warna kuku nan dapat mengindikasikan kesehatan tubuh seorang bayi. Jika warna kuku berubah dari biasanya, kenali gejala-gejala susulan nan mungkin kudu diwaspadai untuk segera diperiksakan ke dokter.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya