Pernikahan kerajaan memang selalu mencuri perhatian, ya, Bunda. Namun, ada satu peristiwa nan hingga sekarang tetap dikenang sebagai pesta paling megah sepanjang sejarah, ialah pernikahan Putri Diana dan Raja Charles III, ketika itu tetap berstatus sebagai Pangeran Charles.
Digelar pada tahun 1981, momen sakral ini tak hanya disambut hangat oleh rakyat Inggris, tetapi juga menyedot perhatian dunia. Mulai dari busana pengantin, letak upacara, hingga tamu undangan, semua terasa spesial dan luar biasa.
Nah, nan bikin makin penasaran, berapa biaya nan dihabiskan untuk menyelenggarakan pernikahan super mewah ini, ya? Yuk, kita simak bersama, Bunda!
Biaya pernikahan Putri Diana dan Raja Charles III tembus Rp2,5 triliun
Pernikahan Putri Diana dan Raja Charles III nan berjalan pada 29 Juli 1981 bukan hanya dikenal lantaran kemegahannya, Bunda. Pernikahan ini juga tercatat sebagai nan paling mahal sepanjang sejarah dunia.
Mengutip laporan The New York Times dalam laman People, total biaya penyelenggaraan aktivitas megah ini diperkirakan mencapai US$48 juta pada saat itu. Bila disesuaikan dengan inflasi masa kini, jumlah tersebut setara dengan US$156 juta alias sekitar Rp2,5 triliun. Fantastis sekali, ya?
Anggaran sebesar itu digunakan untuk beragam aspek penting, Bunda. Salah satu komponen termahal adalah pengamanan, nan menelan biaya hingga Rp420 miliar. Ribuan petugas dikerahkan di seluruh penjuru Kota London untuk memastikan prosesi melangkah kondusif dan lancar tanpa gangguan.
Biaya untuk busana pengantin Diana juga tak kalah fantastis. Dirancang oleh David dan Elizabeth Emanuel, busana ikonik ini dibuat dari sutra taffeta, dihiasi lebih dari 10.000 manik-manik, dan mempunyai panjang hingga 7,6 meter. Tidak heran jika busana ini dinobatkan sebagai salah satu nan terpanjang dalam sejarah kerajaan, lho!
Tak berakhir sampai di situ, hiasan di Katedral St. Paul pun dibuat begitu memukau. Ribuan kembang segar seperti mawar putih dan gardenia memenuhi seluruh ruangan, menciptakan suasana nan sakral sekaligus elegan.
Nah, soal hidangan, pasangan ini tidak hanya menyiapkan satu alias dua kue pernikahan, tapi 27 kue sekaligus, Bunda! Kue utama setinggi 1,5 meter dibuat oleh kepala jurumasak dari Royal Naval Cookery School, David Avery.
Kue tersebut terdiri dari lima tingkat berbentuk segi lima dengan pilar bergaya Romawi di antaranya. Beratnya mencapai 90 kilogram, dihiasi lambang keluarga, inisial mempelai, serta sentuhan kembang seperti mawar, lili, dan anggrek.
Perihal transportasi, Putri Diana tampil bak dongeng saat menaiki kereta kuda kaca berlapis emas dari Clarence House menuju Katedral St. Paul. Momen ini menjadi salah satu sorotan utama nan diabadikan oleh jutaan pasang mata.
Disiarkan ke 74 negara dan disaksikan lebih dari 750 juta orang
Tak hanya digelar dengan skala luar biasa, pernikahan Raja Charles III dan Putri Diana juga menjadi peristiwa dunia nan menyedot perhatian dunia, Bunda.
Upacara nan berjalan di Katedral St. Paul, London ini dihadiri oleh lebih dari 3.500 tamu undangan, termasuk para kepala negara dan bangsawan dari beragam penjuru dunia. Tak hanya itu, aktivitas ini juga disiarkan langsung ke 74 negara dan diperkirakan ditonton oleh lebih dari 750 juta penonton di seluruh dunia.
Liputan televisi dilakukan secara besar-besaran oleh BBC dan ITV, dengan mengerahkan lebih dari 100 kamera nan merekam setiap detik prosesi pernikahan. Mulai dari keberangkatan Diana menuju gereja, pengucapan sumpah janji, hingga iring-iringan setelah acara. Semua momen berhistoris itu betul-betul terekam dengan apik, Bunda.
Di Inggris sendiri, antusiasme publik begitu tinggi. Lebih dari 600 ribu orang turun ke jalan-jalan utama di London untuk menyaksikan prosesi pernikahan Raja Charles III dan Putri Diana secara langsung. Mereka memadati jalur sepanjang The Mall hingga Istana Buckingham.
Bahkan, hari itu secara tidak resmi dianggap sebagai hari libur nasional, lho. Banyak instansi dan toko memilih tutup lebih awal agar masyarakat dapat menyaksikan momen berhistoris ini bersama-sama.
Jadi standar kemewahan pernikahan personil kerajaan
Pernikahan Raja Charles dan Putri Diana menjadi tolok ukur baru bagi setiap upacara kerajaan setelahnya, Bunda.
Setiap perincian dalam aktivitas tersebut menetapkan standar tinggi untuk royal wedding di era modern. Mulai dari tata acara, pilihan busana, hingga protokol tamu undangan.
Gaun pengantin Diana menjadi salah satu nan paling ikonik sepanjang masa. Bukan hanya lantaran ukurannya nan dramatis, tetapi juga lantaran desainnya nan merepresentasikan kemewahan era 1980-an. Bahkan hingga kini, busana tersebut tetap dikenang sebagai simbol busana kerajaan nan ikonik, lho.
Prosesi nan melibatkan lebih dari 120 personel militer berkuda, iring-iringan kereta kerajaan, hingga pengiring pengantin dari kalangan bangsawan muda pun menjadi pola umum nan terus diwariskan dalam pernikahan kerajaan berikutnya.
Tak hanya publik nan terpesona, media juga menjuluki momen ini sebagai fairy tale wedding alias dongeng nan menjadi nyata.
“Pernikahan itu menginspirasi wanita di seluruh bumi untuk mewujudkan hari spesial mereka bak dongeng. Setelahnya, resepsi sederhana mulai ditinggalkan, berganti pesta mewah, busana perincian rumit, apalagi penggunaan tiara,” ungkap konsultan pernikahan Leila Lewis kepada majalah Hello!.
Hal senada juga disampaikan master pernikahan Cornelia Powell, “Peristiwa itu menandai dimulainya era baru pernikahan glamor. Dari busana rancangan desainer, pesta bergengsi sebagai penanda status sosial, pagelaran spektakuler, hingga pernikahan selebriti nan dikemas layaknya tontonan media.”
Jadi tak heran, ya, Bunda, jika peristiwa ini terus dikenang dalam sejarah budaya terkenal Inggris maupun dunia.
Perbandingan pun kerap muncul dengan royal wedding lainnya, seperti Pangeran William–Kate Middleton alias Pangeran Harry–Meghan Markle. Namun, semuanya tetap dianggap belum menandingi kemegahan dan pengaruh nan ditinggalkan oleh pernikahan Raja Charles dan Putri Diana.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)