Jakarta -
Sakit perut bisa muncul ketika seseorang bercinta dengan pasangannya. Lantas, berapa lama alami sakit perut nan normal setelah berasosiasi intim? Kenali penyebab dan langkah mengatasinya, Bunda.
Bercinta semestinya menjadi momen keintiman nan menyenangkan. Namun, ada kalanya sakit perut justru menghampiri dan membikin tidak nyaman setelah sesi bercinta terlewati.
Sebagian wanita kerap mengalami perihal ini dan tentunya mengganggu kenyamanan bercinta. Meskipun tampak normal dan tak perlu dikhawatirkan lantaran terjadi pada sebagian perempuan, Bunda perlu mengetahui penyebabnya serta langkah mengatasinya agar kondisinya tak lagi berulang.
Penyebab sakit perut setelah berasosiasi intim
Munculnya sakit perut setelah berasosiasi intim bisa disebabkan beberapa penyebab, Bunda. Menurut master kandungan, ada dua argumen utama di kembali kondisi ini. Alasan pertama ialah mengalami orgasme.
Mencapai orgasme sendiri merupakan momen nan menyenangkan tetapi juga bisa menyebabkan kontraksi rahim dan menyebabkan sakit perut setelah berasosiasi intim.
Alasan lainnya nan menyebabkan perihal ini terjadi ialah Bunda berada dalam masa ovulasi. Penting diketahui bahwa penetrasi nan dalam dapat menyebabkan rasa sakit jika terdapat cairan di area panggul, nan dapat disebabkan oleh pelepasan telur..
Kemudian, argumen lain munculnya gangguan tersebut ialah lantaran corak reaksi terhadap sperma. Para mahir kesehatan mengatakan bahwa sperma merupakan iritan bagi rahim sehingga rahim dapat bereaksi ketika bergesekan dengan sperma. Hal ini kemudian bisa menyebabkan kontraksi rahim nan pada gilirannya menyebabkan sakit perut dan kram.
Alasan lain kenapa sakit perut kerap muncul setelah berasosiasi intim ialah lantaran rahim miring. Sekitar 30 persen wanita rupanya mempunyai rahim miring nan artinya rahim mereka berada di belakang. Dalam istilah medis, disebut juga dengan retroverted uterus. Dalam perihal ini, ketika penis memberikan tekanan ekstra pada rahim saat bercinta, wanita mungkin mengalami kram.
Munculnya sakit perut setelah bercinta juga dikaitkan dengan posisi seksual tertentu nan menyebabkan rasa sakit muncul. Seperti diketahui, penetrasi nan dalam saat bercinta dapat menyebabkan rasa sakit.
Kebanyakan wanita mengalami nyeri di perut setelah mencoba posisi seksual seperti misionaris alias doggy style. Untuk itu, hindari dorongan nan terlalu dalam dan pilih posisi lain seperti menyamping alias cowgirl. Posisi ini memberikan Bunda kontrol lebih besar atas kedalaman penetrasi dan relatif kurang menyakitkan.
Tak hanya itu, penyebab lain adanya sakit perut usai berasosiasi intim ialah lantaran adanya kontak bakteri. Ada kemungkinan besar bahwa selama bercinta, berbareng dengan sperma, kuman juga dapat masuk ke uretra. Hal inilah nan dapat menyebabkan iritasi dan sakit perut.
Berapa lama sakit perut setelah berasosiasi intim berlangsung?
Sakit perut setelah berasosiasi intim bisa jadi normal selama berjalan beberapa detik hingga menit terutama jika disebabkan oleh kram otot akibat aktivitas fisik.
Namun, jika rasanya parah, berjalan lebih dari beberapa menit alias disertai indikasi lain seperti demam alias perdarahan, bisa mengindikasikan masalah kesehatan nan mendasarinya dan Bunda kudu segera berkonsultasi dengan dokter, seperti dikutip dari laman Vinmec.
Cara mengatasi sakit perut setelah berasosiasi intim
Mengobati sakit perut setelah berasosiasi intim bisa disesuaikan pada penyebab nan melatarinya ya, Bunda. Jika sakit perut tersebut disebabkan oleh posisi alias tindakan tertentu, mungkin perlu untuk menghentikan alias mengubah posisi ke posisi nan lebih nyaman.
Kemudian, jika ada penyebab bentuk alias emosional untuk rasa sakit tersebut, perawatan medis dapat membantu. Biasanya, perawatan ini dapat meliputi beberapa perihal berikut:
1. Antibiotik untuk mengobati infeksi.
2. Terapi alias konseling untuk kekhawatiran alias depresi.
3. Operasi untuk mengangkat fibroid alias kista.
4. Pil hormonal untuk mencegah, ovulasi, alias mengobati kista ovarium.
Bunda perlu berkonsultasi dengan master sesegera mungkin terutama jika sakit perutnya sering terjadi. Selain itu, Bunda juga perlu segera memeriksakan diri ke master jika terjadi adanya indikasi tambahan seperti berikut:
1. Demam
2. Perdarahan memek nan tidak normal
3. Keputihan nan tidak normal dari memek alias penis
4. Dokter bakal melakukan pemeriksaan bentuk dan merekomendasikan beberapa tes untuk menentukan penyebab nyeri dan membantu menyusun rencana perawatan.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)