Domperidone Untuk Pelancar Asi: Manfaat, Efek Samping, Dosis Penggunaan, Cara Kerja Dan Aturan Lainnya

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Bunda sedang menyusui dan merasa produksi ASI kurang lancar? Salah satu solusi medis nan kerap disarankan adalah Domperidone, obat nan awalnya bukan dibuat untuk memperbanyak ASI, tapi rupanya bisa jadi faedah membantu produksi ASI Bunda.

Kendati demikian, Domperidone juga punya pengaruh sampingnya. Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, tapi agar Bunda bisa menggunakan obat ini dengan aman, sadar, dan penuh pertimbangan. 

Apa itu domperidone?

Domperidone adalah obat nan sebenarnya digunakan untuk mengatasi mual, muntah, alias gangguan pencernaan lantaran pengosongan lambung nan lambat. Tapi, lantaran efeknya nan bisa meningkatkan kadar hormon prolaktin (hormon nan merangsang produksi ASI), master kadang meresepkannya sebagai pelancar ASI bagi ibu menyusui.

Dikutip dari Children Health, Domperidone adalah obat paling efektif nan digunakan untuk meningkatkan suplai ASI. Domperidone termasuk golongan obat dopamine antagonist. Nah, dopamin adalah salah satu hormon nan menghalang pelepasan prolaktin. Saat dopamin ditekan, kadar prolaktin pun bisa meningkat. Hasilnya, produksi ASI jadi lebih deras!

Domperidone saat ini banyak digunakan di Australia dan di seluruh bumi untuk tujuan ini meskipun awalnya tidak dipasarkan untuk tujuan tersebut. Ini disebut penggunaan off-label. Dokter Anda bakal mempertimbangkan hal-hal berikut sebelum meresepkan domperidone:

Manfaat domperidone untuk ibu menyusui

Salah satu tantangan paling umum nan dihadapi banyak Bunda adalah produksi ASI nan tidak mencukupi. Kalau Bunda sudah mencoba beragam langkah alami seperti pumping lebih sering, minum air putih cukup, makan daun katuk, alias rehat nan cukup tapi ASI tetap seret, master kadang menyarankan obat berjulukan Domperidone.

Menurut sebuah studi dalam An International Journal of Obstetrics and Gynaecology, disebutkan bahwa Domperidone bisa meningkatkan volume ASI hingga 74 persen dalam waktu dua minggu dibandingkan plasebo pada ibu dengan produksi ASI rendah.

Berikut faedah domperidone untuk ibu menyusui:

1. Meningkatkan produksi ASI

Domperidone membantu meningkatkan kadar hormon prolaktin di tubuh, ialah hormon utama nan memicu produksi ASI di kelenjar susu. Dengan hormon ini meningkat, jumlah ASI nan diproduksi pun bisa lebih banyak.

2. Bantu atasi produksi ASI rendah

Beberapa ibu mengalami kesulitan menghasilkan ASI nan cukup, terutama setelah melahirkan prematur alias lantaran stres pasca persalinan. Dalam situasi seperti ini, Domperidone bisa menjadi salah satu jalan keluar nan dibimbing oleh tenaga medis.

3. Mendukung relaktasi dan induksi laktasi

Bunda nan sempat berakhir menyusui dan mau kembali menyusui (relaktasi), alias ibu angkat nan mau menyusui meski belum pernah mengandung (induksi laktasi), bisa terbantu dengan Domperidone untuk mulai memproduksi ASI.

4. Meningkatkan hasil pumping

Kalau Bunda merasa hasil pumping tetap sedikit meski sudah rutin, Domperidone bisa membantu meningkatkan volume ASI nan keluar saat dipompa, sehingga upaya pumping menjadi lebih efektif.

5. Menambah rasa percaya diri ibu

Melihat ASI keluar lebih banyak bisa memberikan rasa lega dan percaya diri bagi Bunda. Produksi ASI nan meningkat, meski sedikit demi sedikit, bisa membikin semangat menyusui kembali tumbuh.

Dosis penggunaan Domperidone

Kalau Bunda sedang mempertimbangkan Domperidone untuk membantu melancarkan ASI, salah satu perihal krusial nan perlu diketahui adalah berapa dosis nan kondusif dan efektif. Karena Domperidone termasuk obat resep, penggunaannya kudu selalu sesuai petunjuk master ya, Bunda. 

Dikutip dari The Womans, untuk meningkatkan produksi ASI, Anda bakal menggunakan 10 mg Domperidone (satu tablet) tiga kali sehari sampai produksi ASI kembali normal. Ini mungkin menyantap waktu beberapa minggu. Namun master Bunda juga dapat meningkatkan dosis menjadi 20 mg (dua tablet) tiga kali sehari. 

Dosis dapat bervariasi tergantung pada persediaan ASI Bunda, tetapi Bunda tidak boleh mengonsumsi lebih dari 60 mg (enam tablet) dalam satu hari. Setelah suplai ASI kembali normal, Bunda dapat mengurangi dosis, misalnya 10 mg (satu tablet) dua kali sehari selama satu minggu, sebelum menghentikan obat sepenuhnya.

Cara kerja Domperidone dalam melancarkan ASI

Domperidone bekerja dengan menghalang dopamin di bagian otak (hipotalamus dan hipofisis), nan pada akhirnya memicu pelepasan hormon prolaktin. Prolaktin inilah nan merangsang sel-sel penghasil ASI di tetek ibu untuk bekerja lebih aktif.

Efek samping Domperidone

Domperidone memang bisa membantu produksi ASI, terutama jika metode alami belum cukup efektif. Tapi, lantaran ini bukan suplemen biasa, penggunaannya kudu di bawah pengawasan dokter. Setiap ibu punya kondisi berbeda, jadi krusial untuk berbincang dengan tenaga medis sebelum mulai mengonsumsi obat ini.

Berikut pengaruh samping nan perlu diperhatikan:

  • Sakit kepala
  • Mulut kering
  • Kram perut alias diare
  • Mengantuk
  • Perubahan debar jantung (jarang terjadi)

Menurut Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) dan FDA di AS memang sempat membatasi penggunaan Domperidone lantaran akibat gangguan irama jantung, terutama pada dosis tinggi alias penggunaan jangka panjang. Namun, jika digunakan dengan dosis rendah dan sesuai rekomendasi dokter, risikonya tergolong rendah.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya