Jakarta -
Setiap anak mempunyai pola tidur nan berbeda dan perihal ini rupanya bukan sekadar kebiasaan biasa. Tanpa disadari, pola tidur dapat memberi petunjuk berbobot tentang sifat dan kepribadian Si Kecil.
Dikutip dari laman SLEEP 2025, penelitian menemukan, bahwa kebiasaan menunda tidur pada anak dan remaja berangkaian dengan sifat tertentu. Mereka nan sering menunda tidur biasanya lebih mudah resah dan mempunyai kedisiplinan diri nan rendah.
"Individu nan sering menunda tidur condong mengalami pengalaman emosional nan konsisten dengan depresi dan kurang mempunyai pengalaman positif," ungkap peneliti utama dari University of Utah, Steven Carlson.
Hasil penelitian ini menjadi pengingat bahwa kualitas dan keteraturan tidur berkedudukan krusial dalam membentuk sifat anak sejak dini. Tidur nan baik membantu Si Kecil tumbuh sehat dengan karakter positif dan stabil.
Pentingnya memahami pola tidur anak
Pola tidur menjadi jendela untuk mengenali karakter anak. Mengutip dari SLEEP 2025, kebiasaan tidur nan teratur berkedudukan krusial dalam pembentukan sifat sejak dini.
Pada orang dewasa, pola tidur terbukti berangkaian dengan kepribadian tertentu. Begitu pula pada anak-anak, tidur teratur berpotensi mencegah kecenderungan emosi negatifnya dan membantu mereka lebih tenang dalam beraktivitas.
Sebaliknya, pola tidur nan acak-acakan sering membikin anak menjadi impulsif dan mudah merasa bosan. Kebiasaan ini dapat berakibat pada langkah anak berinteraksi dan mengelola emosinya setiap hari.
Tidur nan sehat menjadi dasar pembentukan karakter nan stabil, mandiri, dan percaya diri. Hal ini menjadi bukti, bahwa pola tidur nan baik menjadi bagian krusial dari tumbuh kembang Si Kecil.
Hubungan kualitas tidur dengan keahlian anak mengelola emosinya
Penelitian nan dipublikasikan dalam jurnal American Academy of Sleep Medicine menyebut pola tidur tidak teratur meningkatkan akibat gangguan emosional pada anak. Kurangnya disiplin tidur membikin anak susah tenang dan mengontrol perasaannya dengan baik.
Selain berakibat pada emosi, pola tidur nan acak-acakan juga dapat memengaruhi daya ingat dan keahlian belajar Si Kecil. Anak nan sering tidur larut alias kurang tidur condong susah untuk fokus, sehingga mengganggu proses penyerapan info di sekolah maupun saat beraktivitas di rumah.
Rutinitas tidur nan baik juga dapat menjaga keseimbangan hormon nan berkedudukan dalam pengaturan suasana hati Si Kecil. Hal ini tentu dapat mengurangi akibat anak mudah stres alias mengalami perubahan emosi nan drastis.
Mengenali tanda-tanda pola tidur nan menunjukkan kecenderungan kepribadian anak
Pola tidur anak sering kali menjadi petunjuk awal kecenderungan sifat nan sedang berkembang. Anak nan terbiasa menunda tidur biasanya mempunyai rasa mau tahu nan tinggi, aktif, dan susah mengikuti patokan tertentu.
Studi baru nan bakal dipresentasikan di laman SLEEP 2025 menyebut kebiasaan menunda tidur berasosiasi dengan rendahnya kedisiplinan diri. Anak dengan tidur teratur lebih mudah mengatur kebiasaan dan menjalani rutinitas harian.
Bunda bisa mengawasi respons Si Kecil menjelang tidur untuk memahami kebiasaan ini. Jika anak sering resah alias susah tidur, mungkin dia memerlukan rutinitas nan menenangkan agar lebih mudah beristirahat.
Cara membangun pola tidur sehat agar kepribadian anak berkembang optimal
Ilustrasi tidur anak/Foto: Getty Images/Natee Meepian
Studi dari New York University-Rory Meyers College of Nursing nan dipublikasikan di jurnal Medical Care menjelaskan konsistensi mempunyai peran krusial dalam menciptakan rasa kondusif pada anak. Dengan pola tidur nan teratur, anak bakal lebih mudah beristirahat dengan tenang.
"Rutinitas tidur nan sehat bukan hanya membikin anak bugar, tetapi juga membentuk sifat nan lebih teratur dan percaya diri," tulis peneliti dari studi New York University-Rory Meyers College of Nursing, Chenjuan Ma.
Berikut beberapa tips nan dapat Bunda terapkan untuk membangun pola tidur nan sehat pada anak:
1. Menetapkan agenda tidur nan sama setiap harinya
Rutinitas tidur nan teratur membantu tubuh anak mengenali waktu nan tepat untuk beristirahat. Dengan agenda tidur nan konsisten, anak bakal lebih mudah terlelap dan bangun dengan kondisi segar setiap pagi.
Kebiasaan ini juga melatih kedisiplinan sejak awal dan membikin anak terbiasa mengikuti pola nan sehat untuk tubuhnya. Seiring waktu, pola tidur nan stabil dapat mendukung pertumbuhan bentuk dan perkembangan emosionalnya dengan lebih optimal.
2. Menciptakan suasana bilik tidur nan nyaman
Lingkungan bilik tidur nan tenang dan nyaman dapat membantu Si Kecil lebih sigap merasa rileks. Pencahayaan redup, suhu ruangan nan pas, dan tempat tidur nan bersih mendukung kualitas tidur lebih baik.
Suasana bilik nan mendukung juga membantu anak merasa kondusif saat beristirahat. Hal ini krusial untuk menjaga tidur nyenyak sepanjang malam tanpa sering terbangun.
3. Menghindari penggunaan gadget sebelum tidur
Layar gadget memancarkan sinar biru nan dapat mengganggu produksi hormon melatonin, sehingga anak susah merasa mengantuk. Bunda bisa mengurangi penggunaan gadget minimal satu jam sebelum tidur untuk membantu tubuhnya bersiap istirahat.
Sebagai gantinya, Bunda bisa membujuk anak melakukan aktivitas santuy seperti membaca kitab cerita alias mendengarkan musik. Cara seperti ini juga dapat mempererat kedekatan dengan orang tua.
3. Memberikan sentuhan hangat sebelum tidur
Pelukan hangat alias usapan lembut dapat membantu Si Kecil merasa tenang dan kondusif sebelum tidur. Sentuhan bentuk nan penuh kasih sayang ini membantu melepaskan hormon oksitosin nan dapat mendukung rasa nyamannya.
Selain menenangkan, kebiasaan ini juga menjadi momen berbobot untuk membangun kedekatan emosional dengan anak. Dengan emosi aman, anak bakal lebih mudah terlelap dan mendapatkan tidur nan berkualitas.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)