Bisakah Hasil Tes Iq Anak Berubah? Ini Penjelasannya

Sedang Trending 4 hari yang lalu

Jakarta -

Banyak orang tua merasa resah saat hasil tes Intelligence Quotient (IQ) anaknya tidak sesuai harapan, apalagi tak jarang langsung menyimpulkan anaknya kurang pintar. Padahal, skor IQ bukanlah penentu absolut masa depan Si Kecil.

Sebagian besar mahir memang menyebut, bahwa skor IQ condong stabil sepanjang hidup. Namun, ada fase tertentu dalam tumbuh kembang anak di mana nilainya bisa mengalami perubahan nan cukup signifikan.

Dikutip dalam Live Science, profesor riset dari University of Virginia, Jack Naglieri mengatakan perubahan skor IQ berjuntai pada banyak faktor. Ia menegaskan bahwa nan sebenarnya ditingkatkan bukan kecerdasannya, melainkan langkah anak memanfaatkan potensi nan sudah dimiliki.

Beberapa perihal nan kerap diabaikan rupanya dapat memengaruhi hasil tes IQ anak. Mulai dari kondisi tubuh nan kurang fit, perangkat tes nan tidak valid, hingga suasana pengetesan nan kurang ideal.

Mengapa IQ sering dianggap tetap seumur hidup?

Banyak psikolog menyebut bahwa skor IQ berkarakter stabil sejak anak menginjak usia tertentu. Hal ini lantaran pengukuran IQ menggunakan perangkat standar nan dirancang untuk memberikan hasil seragam dalam jangka panjang.

Namun, stabil bukan berfaedah tidak bisa berubah sama sekali. Ada fase kehidupan tertentu nan memunculkan fluktuasi, terutama pada masa remaja.

Dilansir dari Psychology Today, skor IQ memang condong tetap, tapi bisa berubah selama fase perkembangan tertentu seperti masa anak-anak hingga remaja. Perubahan ini bisa disebabkan oleh perkembangan otak serta stimulasi lingkungan nan didapatkan anak.

Profesor ilmu jiwa dari University of Michigan, Richard Nisbett juga menjelaskan IQ memang bisa berubah, tetapi condong lebih stabil seiring bertambahnya usia. Artinya, perubahan terbesar biasanya terjadi saat anak tetap mini hingga memasuki usia remaja, Bunda.

"Ya, IQ anak dapat berubah seiring waktu. Tetapi tes IQ memberi hasil skor nan tidak jauh berbeda, apalagi selama periode tahun. Semakin tua usia seseorang, semakin stabil skor tes IQ-nya," kata Nisbett dikutip dari  Live Science.

Apa saja nan bisa mengubah skor IQ anak?

Ada beberapa aspek krusial nan bisa memengaruhi perubahan skor IQ dari waktu ke waktu. Salah satunya adalah kualitas serta validitas perangkat tes nan digunakan.

Jika perangkat tes tidak kredibel, maka hasilnya pun bisa sangat naik turun dan menyesatkan. Banyak tes IQ online nan tidak terstandarisasi, sehingga nomor nan dihasilkan sering kali tak bisa dijadikan acuan.

Faktor lain nan tak kalah krusial adalah kondisi anak saat menjalani tes. Bila anak sedang tidak sehat, kelelahan, alias kurang tidur, performanya saat mengerjakan tes pun bakal menurun.

Psikolog Anak dan Remaja, Devi Sani, M.Psi, Psikolog., menyampaikan hasil tes IQ bisa berubah jika dilakukan dalam kondisi tidak optimal. Ia menegaskan perangkat tes kudu sah dan anak perlu berada dalam kondisi nan prima agar hasil nan didapat akurat.

"Sebenarnya, tes IQ ini sudah sangat umum. Sangat sering nan datang ke klinik membawa hasil tes IQ, padahal bukan. Kalau tesnya tidak kredibel, di website-website, itu bisa berubah-berubah tuh hasilnya. Karena tidak jelas validitasnya, indikatornya," ujar Devi Sani saat IG Live berbareng HaiBunda.

Apakah pendidikan bisa meningkatkan IQ anak?

Pendidikan memang tidak selalu membikin seseorang "lebih pintar", tetapi bisa melatih otak untuk berfaedah lebih efisien. Itulah sebabnya pendidikan disebut-sebut dapat meningkatkan skor IQ seseorang.

Dilansir dari Psychology Today, training memori kerja bisa meningkatkan IQ anak usia sekolah dasar. Sementara itu, beragam analis juga meyakini jika pendidikan bisa berakibat positif pada IQ orang dewasa.

Namun, krusial bagi Bunda untuk tetap konsentrasi pada proses daripada hasil. Anak nan diberi support penuh bakal lebih percaya diri dalam mengeksplorasi beragam potensi nan dimilikinya.

Cara mempertahankan dan meningkatkan IQ anak

Ilustrasi IQ AnakIlustrasi IQ Anak/Foto: iStock

Berikut langkah nan bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk meningkatkan IQ anak seperti dikutip beragam sumber:

1. Jaga pola tidur dan makan sehat setiap hari

Tidur nan cukup membantu otak anak memproses info dan membentuk memori jangka panjang. Anak nan kurang tidur condong lebih susah konsentrasi dan lebih mudah rewel.

Di sisi lain, makanan bernutrisi seperti ikan, telur, dan sayur berkedudukan krusial dalam perkembangan otak. Menu nan seimbang setiap hari bisa menunjang kegunaan kognitif secara optimal.

2. Berikan stimulasi mental seperti kitab cerita, puzzle, alias musik

Membacakan kitab cerita sejak awal menumbuhkan kosakata dan daya khayalan anak. Sementara puzzle membantu anak melatih keahlian memecahkan masalah secara mandiri.

Musik juga punya peran unik dalam merangsang otak kanan, nan berangkaian dengan produktivitas dan emosi. Anak nan sering terpapar musik condong lebih tenang dan mudah berkonsentrasi.

3. Libatkan anak dalam percakapan aktif

Anak nan sering diajak ngobrol mengalami perkembangan bahasa lebih sigap dibanding nan tidak. Ajak mereka mengungkapkan pendapat, lampau dengarkan dengan antusias.

Percakapan aktif juga menumbuhkan rasa percaya diri dan keahlian berpikir kritis. Jangan ragu untuk membahas hal-hal sederhana nan mereka alami sehari-hari.

4. Ajak anak bermain di luar ruangan

Bermain di alam terbuka membikin anak lebih aktif secara bentuk dan mental. Gerakan tubuh saat Si Kecil bermain bisa meningkatkan konektivitas antar sel otak.

Selain itu, sinar mentari membantu tubuh memproduksi vitamin D nan krusial bagi kesehatan otak dan tulang. Bermain di luar juga mengasah keahlian sosial saat mereka berinteraksi dengan kawan sebaya.

5. Berikan pujian atas proses, bukan hasil

Fokuslah pada upaya nan mereka lakukan, bukan semata-mata pada hasil akhirnya. Kalimat seperti "Kamu dahsyat sudah mencoba berkali-kali" lebih berarti daripada "Kamu memang pintar".

Dikutip dari laman Verywell Mind, psikolog Stanford, Carol Dweck menyebut anak nan dipuji atas usahanya condong lebih tahan banting dan gigih saat menghadapi tantangan. Hal ini juga sejalan dengan konsep "growth mindset", bahwa kepintaran bisa berkembang lewat upaya dan belajar.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Selengkapnya