Apakah Boleh Berhubungan Intim Setelah Masa Ovulasi?

Sedang Trending 1 hari yang lalu

Jakarta -

Ovulasi adalah fase dalam siklus menstruasi ketika ovarium melepaskan sel telur alias ovum. Setelah sel telur meninggalkan ovarium, dia bergerak menuju tuba fallopi dan menunggu untuk dibuahi oleh sperma.

Dalam siklus menstruasi rata-rata 28 hari, ovulasi terjadi sekitar 14 hari sebelum dimulainya periode menstruasi berikutnya. Waktu pastinya bervariasi. Panjang siklus setiap perseorangan mungkin lebih panjang alias lebih pendek.

Kita, para wanita mungkin merasa terbantu untuk melacak siklus menstruasi menggunakan aplikasi di ponsel alias kalender. Ini dapat membantu kita menentukan kapan ovulasi kemungkinan besar terjadi.

Kebanyakan orang bakal mengalami menstruasi 14 hingga 16 hari setelah ovulasi, terlepas dari panjang siklus keseluruhan mereka.

Berapa lama ovulasi berlangsung? Sel telur hanya memperkuat hidup 12 hingga 24 jam setelah ovulasi. Jika sperma tidak membuahi sel telur, tubuh bakal menyerapnya kembali. Sebaliknya, tidak seperti sel telur, sperma dapat memperkuat hidup selama beberapa hari di dalam tubuh.

Cara mengetahui masa ovulasi

Menentukan ovulasi bisa jadi sulit. Mengutip dari laman Cleveland Clinic, ada beberapa metode nan digunakan orang untuk melacak siklus menstruasi mereka dan memperkirakan kapan ovulasi terjadi. Karena setiap metode mempunyai kekurangannya masing-masing, sebaiknya gunakan lebih dari satu metode untuk mendapatkan jawaban nan paling akurat. Berikut beberapa metodenya:

  • Siklus menstruasi. Ovulasi terjadi di sekitar titik tengah siklus jika mempunyai siklus 28 hari (hari ke-14). Namun, siklus "normal" adalah antara 21 dan 35 hari, jadi ini berfaedah ovulasi hanya terjadi pada siklus menstruasi .
  • Metode kalender. Orang nan menggunakan metode almanak untuk memprediksi ovulasi, menganalisis siklus menstruasi selama enam bulan untuk menentukan masa subur mereka.
  • Lendir serviks. Tepat sebelum ovulasi, lendir serviks  berubah menjadi cerah dan licin (seperti putih telur). Konsistensi ini memudahkan sperma berenang untuk berjumpa sel telur .
  • Suhu basal tubuh. Suhu tubuh sedikit meningkat selama ovulasi (biasanya sekitar 0,5 hingga 1 derajat).
  • Alat tes ovulasi. Alat tes ovulasi bekerja serupa dengan tes kehamilan di rumah lantaran  buang air mini pada strip parameter di rumah . Alat ini bekerja dengan mendeteksi LH (hormon luteinisasi) dalam urine.

Apakah boleh berasosiasi intim setelah masa ovulasi?

Jawabannya tergantung, Bunda. Jika Bunda dalam program kehamilan, berasosiasi seksual setelah ovulasi bisa menjadi kurang efektif.

Dilansir Fertility Center, sebuah studi prospektif besar dari University of North Carolina, nan melibatkan total 564 perempuan nan menjalani 1.332 siklus menstruasi lengkap, menemukan bahwa berasosiasi seksual dari lima hingga sembilan hari setelah ovulasi alias tiga hingga sembilan hari sebelum akhir siklus menstruasi secara signifikan menurunkan kemungkinan hamil. Periode waktu ini juga dikenal sebagai jendela peri-implantasi.

Secara spesifik, pasangan nan berasosiasi seksual pada dua hari alias lebih selama jendela peri-implantasi mempunyai kemungkinan 40 persen lebih rendah untuk mengandung dibandingkan dengan pasangan nan tidak berasosiasi seksual selama periode nan sama.

Jika Bunda sedang menunda alias KB, maka berasosiasi intim setelah masa ovulasi lebih kondusif ketika sebelum ovulasi. Pembuahan hanya dapat terjadi maksimal 24 jam setelah berovulasi. Hal ini lantaran sel telur tidak dapat memperkuat lebih dari sehari setelah dilepaskan.

Jika  melakukan hubungan seks tanpa kondom dua hari setelah ovulasi, sel telur kemungkinan besar tidak bakal dapat memperkuat hidup saat sperma mencapai tuba fallopi.

Lebih jelasnya lagi, mengutip laman Parents, berikut kesempatan untuk mengandung setelah berasosiasi intim sebelum, sesaat, dan setelah ovulasi:

  • Satu hari sebelum ovulasi: 21% hingga 35%
  • Pada hari ovulasi: 10% hingga 33%
  • Satu hari setelah ovulasi: 0% hingga 11%
  • Dua hari setelah ovulasi: 0% hingga 9%

Semoga informasinya dapat membantu ya, Bunda!

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya