6 Ciri-ciri Infeksi Pada Vagina, Penyebab Dan Cara Mengatasinya Yang Perlu Diketahui Perempuan

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Jakarta -

Bunda perlu mengetahui ciri-ciri jangkitan pada vagina. Tujuannya agar dapat segera ditangani sebelum membahayakan kesehatan reproduksi Bunda. Ada beragam penyebab dan langkah mengatasinya nan juga perlu Bunda ketahui.

Infeksi pada memek alias disebut dengan vaginitis bisa disebabkan jamur, bakteri, dan parasit. Pengobatan nan tidak tepat dapat memengaruhi kesehatan reproduksi hingga kesuburan perempuan.

Apa itu jangkitan vagina?

Infeksi memek adalah kondisi medis saat memek alias jalan lahir meradang alias mengalami iritasi akibat pertumbuhan mikroorganisma nan tidak normal. Infeksi memek dapat menyerang wanita di segala usia, terutama nan aktif secara seksual.

Poonam Sachdev, master family bersertifikat ABFM, mengatakan bahwa ketika wanita mengalami vaginitis, memek kemungkinan bengkak, gatal, alias perih. Bahkan mungkin berbau asing alias mengeluarkan cairan nan tidak biasa.

"Jika vulva Anda (bagian luar perangkat kelamin Anda, termasuk labia dan klitoris) juga terpengaruh, kondisi ini disebut vulvovaginitis," lata Sachdev dilansir dari WebMD.

Ciri-ciri jangkitan pada vagina

Dr. Stacy Henigsman, master bersertifikat ABMS nan mengkhususkan diri dalam kebidanan dan ginekologi, menjelaskan bahwa terkadang jangkitan memek tidak menunjukkan gejala. Namun, di lain waktu, gejalanya mungkin meliputi gatal, perubahan warna alias jumlah keputihan, dan nyeri saat buang air kecil.

Berikut sejumlah indikasi umum alias ciri-ciri jangkitan vagina

1. Keputihan abnormal

Keputihan nan berubah warna menjadi kuning kehijauan, abu-abu, alias putih kental seperti keju cottage nan dapat mengindikasikan infeksi. Bau tidak sedap, terutama amis, juga menjadi karakter unik jangkitan bakteri.

2. Gatal dan rasa terbakar pada vagina

Rasa gatal terus menerus alias sensasi terbakar di sekitar memek bisa menjadi indikasi umum jangkitan jamur maupun jangkitan bakteri.

3. Nyeri dan ketidaknyamanan pada vagina

Infeksi memek membikin Bunda merasa tidak nyaman lantaran merasa nyeri alias perih saat buang air kecil. Ini lantaran jangkitan memek dapat menyebabkan iritasi uretra.

4. Nyeri saat berasosiasi seks penetrasi vagina

Dinding memek nan meradang dapat membikin hubungan seksual terasa menyakitkan sehingga membikin tidak nyaman.

5. Meradang dan memerah

Kulit nan meradang, memerah, alias bengkak di sekitar memek dan vulva

6. Perdarahan alias flek vagina

Beberapa jangkitan memek dapat memicu iritasi pada jaringan vagina. Ini nan membikin Bunda mengalami bercak darah ringan nan tidak berasosiasi dengan menstruasi.

"Anda mungkin hanya mengalami satu alias beberapa indikasi nan disebutkan di atas. Jika indikasi Anda tidak kunjung lenyap dalam beberapa hari alias justru memburuk, krusial untuk menghubungi master alias tenaga medis ahli untuk pemeriksaan dan pengobatan," imbuh Henigsman dilansir dari Healthline.

Namun, gejala-gejala di atas juga bisa dialami pada Bunda dengan jangkitan saluran kemih (ISK). Terutama rasa sakit alias terbakar saat buang air kecil.

Infeksi memek mempunyai banyak indikasi nan sama, sehingga susah untuk mengenali secara pasti apa nan sedang terjadi. Namun, setiap jenis jangkitan memek mempunyai beberapa indikasi unik:

1. Vaginosis bakterial (BV). BV sering menyebabkan keputihan encer berwarna putih keabu-abuan, kehijauan, alias kuning. Keputihan ini dapat berbau seperti amis nan condong menjadi lebih kuat setelah hubungan seks penetrasi vagina. Bunda mungkin tidak merasakan banyak rasa gatal.

2. Infeksi jamur. Infeksi ini umumnya disertai rasa gatal, nyeri, dan terbakar pada memek dan vulva. Infeksi jamur juga dapat menyebabkan pembengkakan di labia, alias lipatan kulit di bagian luar vagina. Keputihan biasanya berwarna putih dan menggumpal, dengan tekstur nan menurut beberapa orang menyerupai keju cottage.

3. Trikomoniasis. Infeksi ini biasanya menyebabkan gatal pada memek dan aroma seperti ikan. Selain keputihan berwarna kuning kehijauan dan berbusa, Bunda mungkin juga mengalami pembengkakan, iritasi, dan peradangan pada memek dan vulva. Gejala trikomoniasis lainnya meliputi nyeri saat berasosiasi seks vaginal, nyeri perut bagian bawah, serta rasa terbakar dan nyeri saat buang air kecil.

4. Vaginitis atrofi. Ini sebenarnya bukan infeksi, tetapi dapat meningkatkan akibat terkena jangkitan memek dan ISK. Vaginitis atrofi dapat menyebabkan tanda-tanda nan mirip dengan indikasi jangkitan lain, seperti gatal, rasa terbakar, kekeringan, dan perubahan keputihan pada vagina.

Penyebab jangkitan pada vagina

Ada banyak jenis vaginitis, dan dapat disebabkan oleh beragam hal. Bunda mungkin mengalami jangkitan nan disebabkan bakteri, jamur, alias virus. Atau bahan kimia dalam sabun, semprotan, alias apalagi busana dapat mengiritasi kulit memek nan halus. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kekeringan memek akibat ketidakseimbangan hormon.

Namun, tidak selalu mudah untuk mengetahui apa nan terjadi. Bunda mungkin memerlukan support master untuk mengatasinya dan memilih perawatan nan tepat.

Bacterial Vaginosis, Yeast Infections concept with woman having a problem with Vaginal OdorFoto: Getty Images/Doucefleur

Jenis-jenis jangkitan vagina

Secara umum, jangkitan memek condong berkembang ketika ada sesuatu nan memengaruhi keseimbangan kuman dan jamur di vagina.

Berikut penyebab umum jangkitan memek berasas jenis infeksi:

  1. Infeksi bakteri. Pertumbuhan kuman tertentu nan secara alami terdapat di memek secara berlebihan dapat menyebabkan BV. Meskipun BV tidak dianggap sebagai IMS, kontak seksual—termasuk seks oral, penetrasi vagina, dan kontak tangan—dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih kuman dan meningkatkan akibat terkena penyakit menular seksual.
  2. Infeksi jamur. Infeksi jamur biasanya disebabkan jamur nan disebut Candida albicans. Berbagai faktor, termasuk antibiotik, perubahan hormonal, sistem kekebalan tubuh nan terganggu, dan stres, dapat mengurangi jumlah kuman antijamur di vagina, nan menyebabkan pertumbuhan jamur berlebih. Pertumbuhan berlebih ini dapat menyebabkan indikasi jangkitan jamur.
  3. Trikomoniasis. Parasit protozoa Trichomonas vaginalis menyebabkan jangkitan ini. Kebanyakan orang tertular trikomoniasis melalui hubungan seks vaginal, oral, alias anal tanpa kondom internal alias eksternal. Namun, beberapa bukti menunjukkan seseorang juga dapat tertular melalui air mandi bersama. Metode penularan lain nan jarang (tetapi mungkin) termasuk dudukan toilet nan lembap, kolam renang, dan handuk alias busana lembap bersama.
  4. Atrofi vagina. Kondisi ini umumnya berkembang setelah menopause, tetapi juga dapat terjadi saat menyusui alias kapan pun ketika wanita mengalami penurunan kadar estrogen. Penurunan kadar hormon dapat menyebabkan penipisan dan kekeringan vagina, nan dapat menyebabkan peradangan vagina.
  5. Douching. Membilas memek dengan campuran air dan cuka, soda kue, yodium, alias bahan antiseptik lainnya mungkin tampak seperti langkah nan baik untuk menjaganya tetap bersih. Namun, faktanya praktik ini justru mengurangi kuman sehat di vagina, sehingga meningkatkan kemungkinan infeksi.
  6. Sabun, sabun mandi, dan parfum. Membilas memek dengan sabun dan sabun mandi, alias menyemprotnya dengan parfum, juga dapat mengganggu pH alaminya. Meskipun membilas vulva dan memek dengan air biasa tidak masalah, produk alias pewangi lain dapat membunuh kuman sehat di memek dan meningkatkan kemungkinan infeksi.
  7. Kontrasepsi spermisida. Metode kontrasepsi ini tersedia dalam corak gel, film, alias supositoria. Bunda memasukkannya langsung ke dalam vagina, di mana dia larut untuk membunuh sperma dan mencegah kehamilan nan tidak diinginkan. Meskipun spermisida efektif untuk sebagian orang, spermisida dapat menyebabkan iritasi dan peradangan vagina, serta meningkatkan kemungkinan jangkitan vagina.
  8. Pakaian ketat alias sintetis. Pakaian dalam dan bawahan nan tidak bisa "bernapas" dapat menyebabkan iritasi memek lantaran kelembapannya terperangkap dan menghalangi aliran udara, nan dapat meningkatkan akibat infeksi. Mengenakan bawahan nan sangat ketat, alias membiarkan bawahan basah setelah berolahraga alias berenang, dapat mempunyai pengaruh serupa.
  9. Deterjen dan pelembut pakaian. Deterjen dan pelembut busana beraroma juga dapat memengaruhi pH memek dan berkontribusi terhadap jangkitan jamur.

Dalam beberapa kasus, tenaga medis ahli mungkin tidak dapat menentukan penyebab jangkitan vagina. Kondisi ini dikenal sebagai vulvovaginitis nonspesifik.

Kondisi ini dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia, tetapi lebih umum terjadi pada remaja nan belum memasuki masa pubertas.

Cara mengatasi jangkitan vagina

Pengobatan untuk jangkitan memek berjuntai pada penyebab nan mendasarinya.

Jika Bunda diduga mengalami jangkitan vagina, kemungkinan master bakal meresepkan:

1. Metronidazol (dalam corak tablet, krim, alias gel) alias klindamisin (dalam corak krim alias gel) untuk mengobati jangkitan bakteri
krim alias supositoria antijamur untuk mengobati jangkitan jamur. 

2. Bunda juga dapat membeli obat jangkitan jamur tanpa resep di toko obat alias toko obat setempat, tetapi sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis ahli jika jangkitan tidak kunjung sembuh alias terus kambuh.

3. Tablet metronidazol alias tinidazol untuk mengobati trikomoniasis

4. Krim alias tablet estrogen untuk membantu mengatasi kekeringan dan iritasi memek parah nan berasosiasi dengan vaginitis atrofi.

5. Tenaga medis ahli biasanya juga bakal menyarankan untuk menghindari bahan iritan, seperti sabun nan kuat alias beraroma, tampon alias pembalut beraroma, dan douche.

(pri/pri)

Selengkapnya