5 Tanda Perilaku Impulsif Pada Anak Dan Cara Mengatasinya Yang Jarang Disadari Orang Tua

Sedang Trending 5 hari yang lalu

Dalam perkembangannya, pasti ada momen anak-anak melakukan perihal secara impulsif. Misalnya, berlari ke jalan mengejar bola tanpa menengok kanan dan kiri, alias sering melontarkan kata-kata nan tidak pantas.

Beberapa anak memang memerlukan waktu lebih lama daripada nan lain untuk mendapatkan keahlian berakhir dan berpikir sebelum bertindak. Namun, beberapa anak betul-betul tidak bisa mengendalikan diri.

Bagi anak-anak tersebut, mungkin ada perihal lain nan menyebabkan impulsivitas tersebut. Jika terjadi sesekali, perihal itu bisa terlihat seperti perilaku anak-anak sehari-hari.

Namun, jika sering terjadi, seorang anak mungkin mengalami kesulitan mengendalikan diri alias memang mempunyai perilaku impulsif nan perlu ditangani.

Dalam tulisan ini kita bakal tahu tanda perilaku impulsif pada anak nan jarang disadari orang tua dan langkah mengatasinya.

Apa itu perilaku impulsif pada anak?

Perilaku impulsif adalah kecenderungan untuk bertindak tanpa berpikir. Misalnya, anak mungkin mengatakan sesuatu tanpa berpikir, membeli sesuatu secara impulsif, alias berlari menyeberang jalan tanpa memandang kanan-kiri terlebih dulu. Dikutip dari WebMD, impulsivitas tidak sama dengan kekasaran alias kurangnya disiplin diri. Ini adalah pola perilaku nan dimulai di otak.

Perilaku impulsif dalam jumlah tertentu adalah perihal nan umum, terutama pada anak-anak alias remaja, dan belum tentu merupakan tanda masalah. Bertindak impulsif adalah perihal nan umum bagi mereka lantaran otak mereka tetap berkembang.

Namun, dalam beberapa kasus, perihal ini dapat menjadi bagian dari kondisi tertentu.

Penyebab Perilaku impulsif pada anak

Cara manusia membikin keputusan adalah proses nan kompleks, Bunda. Sehingga, penyebab impulsif mungkin tidak selalu jelas.

Orang juga dapat terlibat dalam perilaku berisiko lantaran argumen lain selain impulsif. Impulsif juga tidak jarang terlihat pada anak mini nan belum mengembangkan pengendalian diri.

Dilansir Healthline, studi menunjukkan bahwa impulsif mungkin berangkaian dengan lobus prefrontal. Penelitian lain menunjukkan adanya hubungan antara impulsivitas dan konektivitas otak.

Para peneliti tetap kudu menempuh perjalanan panjang untuk sepenuhnya memahami hubungan antara impulsivitas dan:

  • kepribadian
  • konektivitas otak
  • fungsi otak

Kondisi fisik, seperti lesi otak dan stroke, juga dapat menyebabkan indikasi seperti perilaku impulsif.

5 Tanda perilaku impulsif

Ada lima tanda perilaku impulsif nan jarang orang tua sadari. Berikut tanda-tandanya!

1. Mengabaikan bahaya

Mereka berlari ke jalan tanpa memperhatikan lampau lintas alias melompat ke kolam renang meskipun mereka tidak bisa berenang. Anak tersebut sering menabrak orang alias menjatuhkan peralatan saat bermain, sering cedera, dan tidak mau duduk untuk mendengarkan cerita alias permainan.

2. Menyela

Anak sering menyela pembicaraan. Anak tersebut mungkin menyela permainan anak lain, sering menyela, dan mengalami masalah dalam menyelesaikan tugas.

3. Bertindak fisik

Anak bersikap garang terhadap anak lain, mendorong anak lain, alias melempar sesuatu saat kesal

4. Merebut

Anak tidak sabar mengambil apa nan mereka inginkan.  Alih-alih meminta alias menunggu giliran, mereka mau mendapatkan giliran pertama.

5. Menjadi paling vokal

Anak bereaksi berlebihan terhadap frustrasi, kekecewaan, kesalahan, dan kritik. Mereka berteriak alias membentak lantaran frustrasi

Bagaimana ADHD menyebabkan perilaku impulsif pada anak

Dikutip dari laman Understood, salah satu penyebab paling umum perilaku impulsif nan sering terjadi adalah ADHD. ADHD membikin seseorang susah menahan emosi nan intens, seperti marah. Para peneliti belum mengetahui penyebab ADHD dan gejala-gejalanya. Namun, banyak anak-anak dan orang dewasa menderita ADHD, dan kondisi ini seringkali diturunkan dalam keluarga.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa bagian otak memerlukan waktu lebih lama untuk matang pada penderita ADHD. Bagian-bagian otak tersebut membantu anak-anak menggunakan keahlian kegunaan eksekutif, termasuk pengendalian impuls. Hal ini mungkin menjelaskan kenapa beberapa orang dengan ADHD lebih impulsif daripada orang nan tidak menderita ADHD.

Cara mendiagnosis dan mengatasi perilaku impulsif

Dilansir Verywell Mind, perilaku impulsif bukanlah kondisi nan terpisah, tetapi seringkali merupakan indikasi dari kondisi kesehatan mental. Tidak ada satu tes pun nan dapat memastikan apakah perilaku impulsif merupakan akibat dari BPD, gangguan bipolar, alias kondisi lainnya, Bunda.

Dokter bakal melakukan pemeriksaan psikologis untuk menentukan apakah gejalanya sesuai dengan kriteria nan diuraikan dalam DSM-5 (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental).

Selama pertimbangan psikologis, master bakal mengusulkan pertanyaan tentang indikasi nan dialami seseorang, termasuk pertanyaan tentang tingkat keparahan, sifat, dan lama gejala. Dalam beberapa kasus, master mungkin meminta info tentang indikasi dan perilaku dari orang lain nan pernah kontak dengan anak tersebut, seperti personil keluarga.

Selain penilaian psikologis, master juga dapat melakukan pemeriksaan bentuk dan meminta tes darah. Ini dapat membantu menyingkirkan kondisi medis nan mungkin berkontribusi alias menyebabkan indikasi tersebut.

Orang tua dapat menggunakan strategi tertentu untuk membantu anak berperilaku dengan tepat. Orang tua dapat mempraktikkan strategi ini sendiri alias dengan pengarahan terapis. Beberapa praktik umum meliputi:

  • Penguatan positif. Ini berfaedah memuji anak ketika mereka bertindak dengan tepat.
  • Mendorong empati. Bantu anak memikirkan emosi orang lain. Perhatikan gimana tindakan tertentu dapat memengaruhi orang lain.
  • Disiplin tanpa kekerasan. Jangan memukul alias menampar anak ketika mereka melakukan kesalahan. Sebaliknya, sarankan perilaku nan lebih tepat.
  • Konsistensi. Menjaga rutinitas dapat membantu anak merasa lebih nyaman.
  • Kesabaran. Ingatlah bahwa anak nan berjuang melawan impulsivitas biasanya tidak bermaksud bersikap kasar alias menyakiti.

Demikian ulasan mengenai tanda anak berperilaku impulsif, ketahui dari sekarang dan langkah mengatasinya agar tak bersambung hingga dewasa.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya