4 Gaya Belajar Anak Dan Cara Mengenalinya, Bunda Perlu Tahu

Sedang Trending 4 hari yang lalu

Jakarta -

Setiap anak mempunyai style belajarnya masing-masing dan dengan beragam cara, baik melalui mendengarkan, melihat, maupun melakukan. Lalu gimana langkah mengenali style belajar anak?

Perlu dipahami orang tua bahwa ketika anak-anak mempelajari sesuatu nan baru, mereka bakal lebih mudah menyerapnya jika sesuai dengan style belajar mereka. 

Oleh karena itu, krusial mengenali style belajar anak dan membiarkan anak mencari kenyamanannya sendiri. Bunda bisa mengenali style belajar anak dengan mengawasi langkah mereka belajar dan apa nan mereka lakukan di waktu luang.

Apa itu style belajar?

Gaya belajar merujuk pada langkah anak memproses dan mempertahankan info baru dengan paling baik. 

"Gaya belajar berangkaian dengan indra dan gimana kita berinteraksi dengan materi untuk memahami dan mengingat informasi," kata praktisi pendidikan anak usia dini, Theresa Bertuzzi, dikutip dari Parents. 

Hal serupa disampaikan oleh guru besar pediatri di University of North Carolina Medical School, Mel Levine. Orang tua perlu mencari tahu apa style belajar anak agar mereka bisa belajar sesuai dengan talenta dan kemampuannya.

"Beberapa anak sangat aktif, sementara anak lainnya mungkin sangat tenang sehingga style belajar mereka pun bisa berbeda. Ada anak nan senang belajar melalui bacaan, ada pula nan senang mengingat dan berimajinasi," ujar Levine, dikutip dari Web MD.

Ada empat style belajar utama, ialah auditori, kinestetik, taktil, dan visual.

Apa saja style belajar anak?

Levine menyarankan agar Bunda mulai mengevaluasi style belajar anak mulai pada usia 6 alias 7 tahun. Gaya belajar ini nantinya bakal betul-betul mulai jelas terlihat selama tahun-tahun sekolah menengah.

Berikut beberapa style belajar anak nan ada dan seperti apa langkah mengenalinya:

1. Auditori

Anak dengan style belajar auditori menyerap info paling baik melalui pendengaran dan menyimak. Mereka dapat dengan mudah mengikuti petunjuk lisan dan mungkin menikmati mendengarkan cerita nan dibacakan, baik oleh orang dewasa maupun melalui audio. 

Saat perlu membaca sendiri, mereka mungkin lebih suka mengucapkan kata-katanya dengan bunyi nan keras. Arahan verbal dari orang tua alias pembimbing pun dapat membantu memperjelas petunjuk alias info tertulis.

Sebaliknya, terlalu banyak kebisingan dapat mengganggu konsentrasinya. Anak-anak dengan style belajar auditori condong lebih bisa konsentrasi belajar di ruangan nan tenang.

Cara mengenali style belajar auditori:

  • Anak senang berbincang tentang apa nan sedang mereka pelajari
  • Anak lebih suka mendengarkan penjelasan secara verbal
  • Anak selalu membaca dan mengulang info dengan bunyi keras

2. Kinestetik

anak bermainIlustrasi/Foto: Getty Images/RichLegg

Anak nan mempunyai style belajar kinestetik menyerap info paling jeli melalui tindakan nyata dan pergerakan. Sebagai contoh, alih-alih diberi tahu gimana melakukan aktivitas tari, mereka perlu langsung mencobanya. 

"Seseorang dengan style belajar ini menggunakan semua indra: penglihatan, sentuhan, rasa, penciuman, dan pendengaran," kata praktisi pendidikan, Alyssa Draper.

Mereka suka menggunakan seluruh tubuhnya dan sering terlihat bergerak alias terlibat dalam pengalaman langsung. Bagi anak kinestetik, duduk tak bersuara di kelas bisa menjadi tantangan tersendiri.

Cara mengenali style belajar kinestetik:

  • Anak senang bermain peran dengan info baru
  • Anak antusias mengikuti kunjungan lapangan
  • Anak lebih suka diberi kebebasan untuk bergerak sebanyak mungkin
  • Anak tampak selalu menggunakan aktivitas saat belajar 

3. Taktil

Sesuai namanya, anak dengan style belajar taktil lebih senang belajar melalui menyentuh objek. Ya, mereka perlu menyentuh untuk belajar lebih memahami. 

Anak taktil mungkin kesulitan menyimak di sekolah jika tidak ada sesuatu nan bisa mereka sentuh alias mainkan.

Anak-anak nan sangat senang bermain dengan Lego alias selalu mau menyentuh apa pun nan mereka lihat, kemungkinan mempunyai style taktil.

Cara mengenali style belajar taktil:

  • Anak senang membikin karya seni alias kerajinan tangan
  • Anak lebih suka belajar dengan melakukan penelitian sains
  • Anak senang mengakses materi langsung nan bisa mereka pindah-pindahkan, seperti kalkulator

4. Visual

Gaya belajar visual senang dan lebih bisa menerima info melalui penglihatan dan membaca. Instruksi tertulis alias gambar visual bakal lebih mendukung proses belajar mereka.

Anak bisa dengan mudah melupakan petunjuk lisan tanpa isyarat alias pengingat visual.

Anak-anak nan belajar secara visual mungkin mempunyai kesadaran spasial nan kuat dan condong pandai memvisualisasikan info alias konsep.

"Mereka sering membikin catatan, menyalin kata, menggarisbawahi, menggunakan perangkat tulis nan berwarna-warni," imbuh Draper.

Anak visual biasanya senang membaca dan menggambar. Mereka bisa tertarik pada kitab bergambar bagus alias terpesona oleh sketsa alias peta.

Cara mengenali style belajar visual:

  • Anak selalu menggambar alias membikin catatan nan dilengkapi dengan warna tertentu
  • Anak senang membikin skema visual seperti sketsa alur
  • Anak lebih suka belajar dengan memandang perangkat bantu visual seperti diagram, grafik, dan video
  • Anak selalu menggunakan teknik visual seperti kode warna saat belajar

Bagaimana langkah menentukan style belajar anak?

5 Ide Aktivitas Motorik Anak Usia 4 Tahun Sebelum Belajar MenulisIlustrasi/Foto: Getty Images/Nuttawan Jayawan

Setiap anak mempunyai minat dan preferensi masing-masing. Mengidentifikasi potensi dan minat nan tepat pun dapat membantu meningkatkan motivasi anak untuk belajar.

Perhatikan dengan saksama gimana mereka bermain dan berinteraksi dengan lingkungan. Pastikan Bunda mengawasi anak saat waktu tidak terstruktur, termasuk saat mereka memilih sendiri apa nan mau dilakukan dan gimana melakukannya.

"Sering kali anak-anak menunjukkan keahlian belajar dalam beragam bentuk," kata Bertuzzi.

Hal lain nan perlu diingat, style belajar bisa berubah seiring waktu. Kebanyakan anak usia awal mempunyai style belajar taktil, lantaran perkembangan mereka berada pada tahap itu. 

Tahun-tahun awal kehidupan anak bakal lebih banyak berfokus pada perkembangan keahlian motorik kasar dan halus. Seiring bertambah usia, anak bisa saja berubah style belajar menjadi lebih visual alias auditori.

Demikian ulasan tentang macam-macam style belajar anak dan langkah mengenalinya. Jika perlu, Bunda bisa melakukan konsultasi ke ahli untuk bantu menentukan langkah belajar nan paling efektif bagi Si Kecil.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Selengkapnya