10 Bunga Yang Melambangkan Kematian Di Berbagai Budaya Dan Maknanya

Sedang Trending 4 hari yang lalu

Bunga tidak melulu melambangkan romantisme dan kebahagiaan. Beberapa kembang melambangkan kematian. Apa saja kembang nan dimaksud? Berikut deretan Bunda ragam kembang nan melambangkan kematian di beragam budaya. 

Bunga sering kali melambangkan cinta, kebahagiaan, dan perayaan. Namun di kembali keelokan dan keharuman nan dimilikinya, beberapa kembang juga diyakini melambangkan kematian.

Dalam beragam budaya di seluruh dunia, kembang juga menjadi simbol perpisahan, kesedihan, apalagi penghormatan terakhir kepada orang nan telah tiada. Floriografi alias bahasa kembang sudah dikenal sejak era Victoria, di mana setiap jenis dan warna kembang mempunyai makna simbolik tersendiri.

Di Mesir misalnya, kembang digunakan dalam ritual pemakaman sebagai lambang keabadian dan peralihan menuju kehidupan setelah mati. Sementara di Jepang, kembang tertentu dianggap sebagai pengiring jiwa nan menyeberangi bumi fana menuju alam baka.

Bunga nan melambangkan kematian

Mengutip situs Symbolsage, berikut ragam jenis kembang nan melambangkan kematian dan kesedihan, beserta maknanya.

1. Carnation (Anyelir)

Anyelir merupakan kembang nan paling sering digunakan dalam saat seseorang sedang berduka, baik dalam corak karangan kembang maupun semacam semprotan pada peti jenazah. Di bumi Barat, warna anyelir mempunyai makna simbolik nan dalam, putih melambangkan kemurnian, pink untuk mengenang, dan merah buat cinta serta kekaguman mendalam.

Pada masa Elizabethan di Inggris, anyelir dipercaya mempunyai kekuatan magis untuk menghindarkan seseorang dari balasan meninggal di tiang gantungan. Kini anyelir tetap menjadi pilihan terkenal dalam aktivitas pemakaman, mencerminkan penghormatan dan kenangan terhadap mereka nan telah pergi.

2. Chrysanthemum

Krisan adalah kembang nan sangat identik dengan kematian di banyak budaya. Di Jepang, kembang ini mempunyai konotasi spiritual nan kuat dan sering dikaitkan dengan kematian serta kelahiran kembali.

Dalam upacara pemakaman di Jepang, kembang krisan putih kerap diletakkan di dalam peti meninggal berbareng duit logam sebagai bekal menyeberangi Sanzu River, sungai kematian dalam kepercayaan mereka. 

Di Eropa, seperti Prancis, Jerman Selatan, dan Italia, krisan merupakan kembang nan hanya diberikan saat seseorang meninggal. Memberikannya pada orang nan tetap hidup dianggap sebagai pertanda sial.

3. Lili putih

Lili putih kerap dikaitkan dengan kemurnian dan ketenangan jiwa.  Untuk itu, lili putih sangat sering digunakan dalam pemakaman sebagai tanda bahwa jiwa orang nan meninggal telah kembali ke keadaan murni.

Jenis lili seperti Oriental lily dan stargazer lily juga mempunyai makna mendalam. nan pertama melambangkan perdamaian, sedangkan kedua sering digunakan sebagai simbol simpati dan kehidupan kekal.

Bunga ini menunjukkan angan bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari kehidupan baru di alam lain.

4. Mawar

Mawar merupakan kembang nan paling serbaguna secara simbolik. Warna putih biasanya digunakan dalam pemakaman anak-anak lantaran melambangkan kepolosan dan kemurnian.

Sementara itu, mawar merah menunjukkan cinta, keberanian, dan juga duka nan mendalam. Mawar hitam nan sebenarnya berwarna merah tua keunguan sering digunakan sebagai simbol perpisahan kekal dan kematian.

Mawar pink menunjukkan penghormatan dan cinta. Sedangkan nuansa peach menggambarkan ketulusan dan keabadian. Tak jarang, mawar ungu juga dipakai untuk mengenang kakek-nenek lantaran mencerminkan martabat dan kebijaksanaan.

5. Marigold

Di Meksiko dan Amerika Latin, marigold disebut sebagai 'bunga kematian' sekaligus menjadi komponen krusial dalam seremoni orang nan meninggal dunia. Bunga berwarna kuning dan oranye cerah ini dipercaya memandu arwah untuk kembali ke bumi fana saat hari peringatan berlangsung.

Marigold biasanya diletakkan di altar penghormatan nan dihiasi dengan tengkorak gula, lilin, dan makanan kesukaan mendiang. Tradisi ini merupakan campuran antara kepercayaan Aztek dan Katolik.

Di luar Amerika Latin, kembang ini mungkin tidak mempunyai makna nan sama tapi tetap menjadi simbol kuat dari hubungan antara kehidupan dan kematian.

6. Anggrek

Di Hawaii dan beberapa wilayah Asia, anggrek bukan hanya lambang keelokan dan keramah-tamahan, melainkan juga digunakan dalam pemakaman sebagai simbol cinta serta penghormatan. Anggrek putih dan pink sering kali ditempatkan di letak krusial bagi orang nan telah meninggal alias dikenakan oleh family maupun pelayat selama upacara pemakaman.

Anggrek mencerminkan keanggunan dan kekuatan dalam menghadapi kehilangan. Penggunaan anggrek dalam upacara kematian menunjukkan bahwa emosi duka bisa tetap dibalut dengan penghargaan dan keindahan.

7. Poppy

Bunga poppy dikenal luas sebagai simbol tidur kekal dan ketidakadaan. Di era Romawi kuno, poppy sering ditanam di makam lantaran dipercaya membawa keabadian.

Di wilayah Eropa seperti Prancis dan Flanders, kembang ini tumbuh di medan perang setelah perang dunia. Kemudian menjadi lambang pengorbanan para tentara nan gugur.

Poppy merah sekarang digunakan secara dunia untuk mengenang para prajurit nan meninggal dunia, terutama pada peringatan hari veteran. Di Australia, kembang ini menjadi simbol pengorbanan tertinggi demi negara.

Pangeran William dari Inggris apalagi pernah meletakkan karangan kembang poppy di Normandia sebagai corak penghormatan atas para korban Perang Dunia II.

8. Tulip

Tulip mempunyai makna nan sangat dalam dalam budaya Iran. Tulip merah menjadi lambang kematian para syuhada nan gugur lantaran memperjuangkan kebenaran. Dalam legenda Persia, pangeran Farhad juga menciptakan tulip dari darahnya saat mendengar kematian kekasihnya.

Sejak itu, kembang tulip dikenal sebagai simbol cinta kekal dan pengorbanan nan tak terukur.

9. Anemone

Anemone mempunyai sejarah panjang sebagai simbol kesialan dan kematian. Dalam mitologi Yunani, kembang ini muncul dari air mata dewi Aphrodite saat kehilangan kekasihnya, Adonis.

Di Mesir antik dan Tiongkok, anemone sering dikaitkan dengan penyakit dan kematian. Nama 'anemone' sendiri berasal dari bahasa Yunani anemos nan berfaedah angin sehingga kembang ini juga disebut windflower.

Dalam budaya Barat, anemone melambangkan penantian dan digunakan sebagai penghormatan terhadap orang nan telah tiada.

10. Daffodil

Daffodil mempunyai asosiasi erat dengan mitos Narcissus nan meninggal lantaran terlalu mengagumi bayangannya sendiri. Pada Abad pertengahan, kembang ini dianggap pertanda kematian jika layu saat sedang dipandang.

Dalam konteks modern, daffodil telah mengalami transformasi makna. Kini kembang tersebut melambangkan angan baru, kebangkitan, dan kehidupan kekal. Untuk itu, daffodil sering digunakan dalam rangkaian kembang belasungkawa sebagai simbol pengharapan bahwa cinta dan jiwa seseorang tidak pernah betul-betul hilang.

Dengan memahami makna di kembali bunga-bunga di atas, Bunda tidak hanya menunjukkan rasa belasungkawa, tapi juga memperkuat ikatan emosional dan budaya nan melekat pada tradisi berkabung.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Selengkapnya