Jakarta -
Pekan ASI nan diperingati setiap tanggal 1-7 Agustus, menjadi corak support untuk para ibu menyusui. Meskipun saat ini, sudah lebih banyak para Bunda nan aware untuk menyusui anak hingga dua tahun, rupanya angkanya tetap cukup kecil.
Diakui Dokter Spesialis Anak RSIA Bunda Jakarta, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS tetap kurangnya support untuk para Bunda menyusui nan bekerja. Hal ini terlihat dari minimnya perusahaan nan menyediakan ruang laktasi.
Melihat kejadian ini, wanita nan karib disapa dr. Tiwi tersebut berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistem nan busui friendly di Indonesia. Dimulai dari membangun lingkungan dan budaya kerja nan mendukung ibu terus menyusui, termasuk menyediakan akomodasi laktasi.
"ASI eksklusif selama enam bulan bukanlah pilihan, tapi kebutuhan dasar setiap anak. ASI adalah nutrisi sempurna, perlindungan alami, dan jembatan krusial dalam membangun ikatan (bonding) antara ibu dan anak. Bonding nan kuat sejak awal kehidupan terbukti menjadi fondasi krusial bagi perkembangan emosional, kecerdasan, dan kesehatan jangka panjang. Ketika kita mendukung ibu untuk menyusui, ini berfaedah kita sedang membangun generasi nan lebih sehat, cerdas, dan berdaya-menuju terwujudnya Generasi Emas Indonesia," ungkap dr Tiwi di aktivitas Bunda Parenting Convention, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Sabtu (02/08/2025).
Ibu menyusui di Indonesia tetap kesulitan mempertahankan komitmen menyusui anak
Pada kesempatan ini, dr. Tiwi juga menekankan pentingnya untuk memahami proses menyusui nan tepat. Sehingga nantinya, ASI dapat menolong bayi sejak awal hingga menciptakan generasi nan lebih unggu ke depannya.
Berbicara perihal ini, tentunya tak bisa dipisahkan dari support system di sekitar ibu menyusui. Adanya dukungan, baik dari family maupun lingkungan bekerja bakal memengaruhi produksi ASI.
Sayangnya, menurut info nan dirilis Kementerian Kesehatan RI pada 2023, ada 60 persen dari Ibu bekerja mengalami kesulitan mempertahankan pemberian ASI setelah kembali bekerja. Salah satu aspek utamanya akibat tidak tersedia ruang laktasi di tempat kerja.
Studi temukan kurangnya akses ruang laktasi bisa sebabkan anak-anak malnutrisi
Temuan Health Collaborative Center (HCC) juga menunjukkan bahwa Ibu bekerja nan tidak mempunyai akses ruang laktasi, berisiko lebih tinggi mempunyai anak dengan malnutrisi. Duh, rupanya perihal ini bisa berakibat luas pada kesehatan anak ya, Bunda.
Hasil dari studi berbeda, menunjukkan info bahwa ibu menyusui, nan mendapat akses ruang laktasi lebih bisa mempertahankan pemberian ASI eksklusif. Bahkan, sebanyak 88,3 persen para ibu pengguna ruang laktasi melaporkan produksi ASI nan mencukupi kebutuhan anak mereka.
Studi ini juga menemukan bahwa anak dari ibu tanpa akses laktasi, rupanya mempunyai akibat empat kali lebih tinggi mengalami malnutrisi.
"Penyediaan ruang laktasi di tempat kerja bukan hanya berangkaian dengan kenyamanan ibu menyusui, melainkan juga menyangkut kewenangan anak untuk mendapatkan nutrisi terbaik. ASI sendiri telah diakui sebagai nutrisi sempurna nan juga membentuk ikatan emosional kuat antara ibu dan anak, sehingga berpengaruh besar terhadap kesehatan fisik, perkembangan emosional, dan kepintaran anak di masa depan," ungkap Chief of Medical, Nursing & Quality Officer PT Bundamedik Tbk, dr. Elizabeth M. H.Kes.
Perlindungan menyusui anak di Indonesia
Sebagai ibu menyusui, Bunda bisa menuntut kewenangan untuk tetap memberikan ASI pada anak. Tak perlu khawatir, lantaran perihal ini sudah tertuang dalam Undang-undang.
"Pemerintah menjamin kewenangan Ibu menyusui melalui UU No. 4/2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak. Maka diperlukan langkah dan kerjasama nyata untuk membangun sistem support nan kuat dan berkepanjangan mulai dari kebijakan, jasa kesehatan, hingga support di organisasi dan tempat kerja lantaran ini langkah nan efektif untuk dapat menjadikan menyusui menjadi norma nan didukung dan dilestarikan secara global," ungkap dr. Tiwi menambahkan.
Nah, sekarang saatnya konsentrasi menyusui Si Kecil dan upayakan untuk mendapat support dari orang-orang sekitar yuk, Bunda. Minta support ayah di rumah, alias rekan-rekan kerja di instansi demi memenuhi nutrisi bayi di awal kehidupannya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)