Siti Kdi Buka-bukaan Alasan Cerai Dari Pria Turki, Ada Perbedaan Budaya Dan Anak Jadi Korban Bully

Sedang Trending 23 jam yang lalu

Jakarta -

Nama Siti Rahmawati alias lebih dikenal sebagai Siti KDI bukanlah nama asing di industri musik dangdut Tanah Air. Perjalanan kariernya nan dimulai dari arena pencarian talenta di tahun 2004 mengantarkan dirinya menjadi salah satu pedangdut paling terkenal di masanya.

Di puncak kariernya, Siti memilih mengikuti kata hati dan membina hubungan dengan laki-laki asal Turki. Setelah tiga tahun menjalin hubungan jarak jauh nan penuh kisah manis dan penuh harapan, akhirnya dia memantapkan hati untuk melenggang ke pernikahan.

Keputusan besar akhirnya diambil, Siti menikah dengan sang pujaan hati dan memutuskan tinggal di Turki. Dari pernikahan tersebut, dia dikaruniai seorang putri, Elif Kayla Perk, nan menjadi pusat kebahagiaannya.

Namun, di kembali kisah cinta nan terlihat indah, kehidupan rumah tangga Siti perlahan mulai diwarnai perbedaan nan tak mudah disatukan. Perbedaan budaya menjadi sumber gesekan nan semakin susah dihindari.

Perbedaan budaya nan memicu retaknya rumah tangga Siti KDI

Siti bercerita, awal pernikahannya dengan laki-laki Turki berjulukan Cham Jonet Park melangkah lancar. Kehidupan baru nan dia jalani terasa menyenangkan, apalagi dengan kehadiran sang putri nan menambah kebahagiaan mereka.

Namun, perlahan perbedaan budaya antara keduanya mulai terasa nyata. Cara pandang terhadap kehidupan berumah tangga, terutama dalam mendidik anak, sering kali menimbulkan perdebatan.

Kehidupan di Turki juga membawa tantangan tersendiri, terutama lantaran Siti tinggal berbareng ibu mertuanya. Situasi ini membuatnya kerap merasa tertekan lantaran ada banyak perihal nan tidak sejalan dengan budaya nan dia anut.

"Paling nan Siti rasakan adalah ketika sudah punya anak, perbedaan budaya itu sangat-sangat terlihat. Siti berpikir jika kudu membesarkan anak dengan langkah nan tidak sesuai budaya Indonesia, itu bakal sulit," ungkap Siti, mengutip dari kanal Youtube @insertliveTransTV, Rabu (30/07/2025).

Meski berupaya bertahan, gesekan mini hingga besar terus terjadi di antara mereka. Perlahan, semua perbedaan itu mulai menggerus keselarasan rumah tangganya.

Siti rela berpisah demi lindungi putrinya nan sempat menjadi korban bully

Selama 12 tahun pernikahan, Siti mencoba menahan diri dan mengalah demi family nan dia cintai. Ia berambisi waktu dapat menyatukan perbedaan, namun titik kesabarannya runtuh saat sang putri mulai menjadi korban bully di sekolah.

Baginya, masa depan anak adalah perihal paling krusial nan tak bisa ditawar lagi dan kudu diperjuangkan. Ia mulai berbincang panjang dengan suami tentang perbedaan nan semakin jelas terlihat dan tidak mungkin disatukan dalam satu rumah tangga.

Akhirnya, Siti memilih berpisah dengan baik-baik tanpa adanya kekerasan alias perselingkuhan nan merusak rumah tangga. Keputusan ini diambil dengan berat hati lantaran dia mau memberikan lingkungan terbaik dan sehat untuk anaknya tumbuh dan berkembang dengan bahagia.

"Sepertinya memang ada sedikit perbedaan dan saya enggak bisa hidup seperti ini apalagi berbareng anak saya," kata Siti.

Keputusan ini tentunya tidak mudah lantaran penuh air mata dan pergolakan batin. Namun, dia percaya langkah tersebut adalah nan terbaik demi kebahagiaan dan masa depan putri kecilnya nan sangat dia sayangi.

Hingga kini, hubungan dengan mantan suami tetap terjalin baik

Meski pernikahan telah berakhir, Siti dan mantan suaminya tetap menjaga hubungan nan baik demi kebaikan anak mereka. Bahkan sekarang keduanya menjalin silaturahmi layaknya kakak dan adik, saling menghargai masa lampau nan pernah mereka lalui bersama.

Mantan suaminya, Cham Jonet Park, juga telah menikah lagi, dan itu dilakukan atas saran dari Siti agar mantan suaminya bisa kembali bahagia. Siti pun memilih konsentrasi pada sang anak dan kehidupan barunya di Indonesia.

Hidup memang kudu terus berjalan, dan Siti berkeinginan membangun kembali kariernya dari nol. Di usianya nan sekarang memasuki kepala empat, dia juga tak menutup hati jika suatu hari ada seseorang nan tulus mau mendekatinya dan menerima masa lalunya dengan lapang dada.

"Sekarang apa nan terjadi Siti selalu syukuri lantaran ini takdir Allah. Apalagi sekarang Siti mendapatkan bingkisan terindah berupa seorang putri nan menjadi tanggung jawab besar nan kudu dijalani dengan baik," tuturnya.

Meski pernikahan berakhir, Siti percaya setiap kisah membawa pelajaran berbobot nan menempa dirinya menjadi lebih kuat. Semua nan telah dia lalui adalah bagian dari perjalanan hidup nan mengantarkannya pada jenis terbaiknya.

Siti jalani hidup sederhana dan konsentrasi besarkan putrinya

Kini, Siti memilih hidup sederhana, konsentrasi mendampingi putrinya nan tengah tumbuh besar. Ia mau memberikan perhatian penuh dan memastikan anaknya tumbuh menjadi pribadi nan kuat.

Sesekali dia tetap terbang ke Turki untuk menjaga hubungan antara anak dan sang Ayah. Hubungan family pun tetap terjalin harmonis, meski tidak lagi berada dalam satu rumah tangga.

Baginya, semua nan terjadi adalah bagian dari rencana Tuhan nan kudu diterima dengan ikhlas. Siti berkeinginan menjadikan pengalaman pahit ini sebagai kekuatan untuk bangkit dan menata masa depan nan lebih baik.

"Alhamdulillah, Siti dan anak baru saja tiba dari Turki lantaran anaknya libur sekolah. Sampai saat ini hubungan kami sudah seperti kakak adik, apalagi beliau sekarang sudah punya istri," ucapnya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/rap)

Selengkapnya