Kapan Bayi Mulai Merasa Cemas Saat Bertemu Dengan Orang Baru?

Sedang Trending 1 hari yang lalu

Jakarta -

Bayi sebenarnya bisa menjadi sangat resah saat berada di sekitar orang baru, apalagi nan sudah dikenal. Kondisi ini dikenal sebagai stranger anxiety. Kapan bayi mulai merasa resah saat berjumpa dengan orang baru?

Meskipun ini mungkin membikin Bunda sesekali merasa kewalahan dan canggung sebagai orang tua, ini merupakan salah satu bagian normal dari perkembangan bayi.

Ya, stranger anxiety alias kekhawatiran terhadap orang asing terjadi lantaran bayi telah mencapai tonggak perkembangan penting. Tandanya, Si Kecil sekarang sudah dapat membedakan antara orang nan mereka kenal dengan baik dan nan tidak.

Tentang stranger anxiety

Dikutip dari Baby Center, perihal ini bisa terasa mengejutkan orang tua, terutama jika sebelumnya bayi senang berceloteh dan tersenyum pada orang asing.

Perubahan sikap ini bisa terjadi apalagi pada orang nan pernah ditemui oleh bayi dan kerap menghabiskan waktu bersama, seperti kakek nenek dan pengasuh.

Kecemasan terhadap orang asing seringkali muncul berbarengan dengan kekhawatiran saat berpisah, dan keduanya saling berkaitan. Keduanya lebih sering terjadi ketika:

  • Bayi mulai membentuk ikatan dengan pengasuh utama mereka
  • Bayi mulai memahami konsep keberadaan barang (bahwa orang tetap ada meskipun tidak terlihat)
  • Bayi mengenali perbedaan antara orang nan dikenal dan nan tidak dikenal. 

Kapan bayi mulai merasa resah saat berjumpa dengan orang baru?

Kecemasan terhadap orang baru biasanya mulai terjadi pada usia 8 alias 9 bulan, tepat saat bayi mulai dapat membedakan antara sosok nan familiar dan nan asing. 

Namun, lama dan tingkat intensitasnya bisa bervariasi antara satu anak dengan anak lainnya. Kondisi ini biasanya berhujung saat anak berumur 2 hingga 3 tahun.

Selama masa ini, anak mungkin bakal menjadi lebih 'lengket' dan resah di sekitar orang nan tidak mereka kenal. 

Hal ini adalah tahap perkembangan nan normal. Saat bayi mencari kenyamanan dari Bunda, itu menunjukkan bahwa mereka mempunyai ikatan nan sehat dengan orang tua.

Kapan perlu konsultasi ke dokter?

Meskipun kekhawatiran terhadap orang asing itu normal, tapi cobalah untuk berkonsultasi dengan master jika kondisi ini tidak mulai mereda sekitar usia 2 tahun.

Pun demikian jika kekhawatiran ini tampak sangat ekstrem. Misalnya, jika bayi sangat terganggu sampai tidak bisa makan, minum, alias tidur siang tanpa kehadiran Bunda.

Ada beberapa bukti bahwa tingkat ketakutan terhadap orang asing nan terus tinggi alias meningkat tajam dari waktu ke waktu dapat dikaitkan dengan akibat kekhawatiran nan lebih besar di awal kehidupan.

Bagaimana jika bayi saya hanya mau berbareng Bunda?

Sebagian besar bayi mempunyai ikatan nan sangat kuat dengan pengasuh utama mereka, nan seringkali adalah ibu. Hal ini mungkin bakal berubah seiring mereka bertumbuh menjadi balita.

Jadi, jangan heran jika Si Kecil bertukar-tukar mempunyai sosok favorit dan bersikeras hanya mau ditemani oleh orang tersebut. 

Fenomena ini adalah bagian dari perkembangan emosional anak nan normal. Tapi cobalah untuk melibatkan semua personil family dalam rutinitas harian anak. 

Jangan lupa untuk selalu memberi pengesahan pada emosi anak. Misalnya dengan mengatakan, 'Bunda tahu Anda sedih lantaran bukan Bunda nan memandikan Anda malam ini, tetapi sekarang giliran Ayah, ya'.

Berikut beberapa perihal nan bisa dilakukan untuk mempermudah saat meninggalkan bayi berbareng Ayah alias pengasuh lain:

  • Usahakan bayi dalam keadaan kenyang dan cukup istirahat.
  • Ucapkan salam perpisahan dengan singkat, manis, dan konsisten. 
  • Perkenalkan barang untuk menghibur anak, termasuk seperti selimut mini alias boneka kesayangan, agar bayi punya sesuatu untuk menenangkan dirinya saat ditinggal pergi.

Hal nan tak kalah penting, pastikan untuk pamit dan jangan pergi diam-diam ya, Bunda. Awalnya mungkin belum langsung bisa dimengerti, tapi lama-lama anak bakal memahami.

Cara membantu anak nan takut terhadap orang asing

Kenapa Bayi Sering Memasukkan Jari ke Mulut?Ilustrasi/Foto: Getty Images/Tran Van Quyet

Cobalah untuk tidak marah alias malu ketika bayi menangis di pelukan orang lain. Anak memerlukan waktu dan proses untuk bisa melewati tahap perkembangan krusial ini.

Untuk menenangkan anak, peluk dan berikan pengertian secara perlahan. Jika Bunda menjelaskan bahwa anak sedang melalui fase adaptasi, kawan dan kerabat semestinya bisa memahami.

Berikut langkah lain untuk mengatasi kekhawatiran terhadap orang asing:

  • Minta orang lain untuk mendekati bayi dengan aktivitas nan lambat dan lembut, bukan secara tiba-tiba.
  • Cobalah untuk tetap bersikap tenang dan santuy saat berjumpa orang baru di sekitar anak.
  • Pahami bahwa anak mungkin lebih resah terhadap orang baru ketika mereka sedang lelah, lapar, alias sakit.

Jika anak menolak digendong oleh teman, kerabat, alias pengasuh, cobalah secara bertahap. Awalnya, biarkan anak merasa nyaman dalam pelukan Bunda saat orang lain berada di dekatnya.

Lalu, minta orang tersebut untuk berbincang dan bermain dengan anak, sementara Bunda tetap memegangnya. 

Setelah itu, coba serahkan anak ke orang tersebut untuk waktu singkat dan tetaplah berada di dekatnya. Lihat gimana reaksinya, jika anak menangis maka datangi anak kembali. 

Bunda bisa masuk dan keluar ruangan beberapa kali, sampai pada akhirnya anak bakal merasa aman. Hal tersebut lantaran mereka tahu bahwa meskipun Bunda tidak berada di sana saat itu, Bunda bakal selalu kembali.

Hal nan perlu diingat, lakukan secara berjenjang dan tetap berikan kenyamanan dengan tenang terhadap Si Kecil.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Selengkapnya