Jakarta -
Memberikan ASI eksklusif merupakan kewenangan nan dimiliki bayi di tahun pertama kehidupannya. Untuk itu, walaupun sibuk dan sepadat apapun agenda kerjanya, Kiky Saputri tetap memenuhi kewenangan sang putri, Kayesha Nadha Khairi. Dalam sebuah kesempatan, dia berbagi cerita tentang caranya memberikan ASI secara eksklusif walaupun dia sibuk bekerja di luar kota.
Soal anak, komika dan aktris 31 tahun itu begitu total, Bunda. Kiky kerap membawa sang putri ketika ada pekerjaan di luar kota. Ini lantaran bagaimanapun, Kiky selalu mau berada di dekat putrinya dan menyusui secara langsung selepas dia bekerja.
"Kalau misalnya ada job off air keluar kota saya bawa dia jadinya gitu. Karena setiap malam dia kudu tidurnya sama saya langsung apa menyusui langsung DBF," ungkapnya, dilansir InsertLive melalui kanal YouTube InsertLive (28/7/2025).
Di samping DBF, Kiky Saputri juga menyiapkan ASIP untuk kebutuhan putrinya. Namun, lantaran rutin menyusui secara langsung, Baby Kayya, panggilan putri Kiky, seolah sudah hafal agenda menyusu tanpa botol, Bunda.
"Karena masyaAllah ya saya ngerasa bayi itu emang pandai ya. Dia tahu setiap malam tuh sama saya susunya. Nah, jadi pada saat saya pulang malam jam 9, 10 dia nangis kejar enggak mau pakai dot," tutur Kiky Saputri.
Ditambah, support dari sang suami, Muhammad Khairi, nan terkadang ikut mengantar Si Kecil untuk berjumpa Kiky Saputri. Ia menceritakan bahwa suaminya dan anaknya menyusul Kiky ke luar kota pada akhir pekan, Bunda.
Dan demi Si Kecil, Kiki pun mulai pilah-pilih pekerjaan untuk dirinya. Kiky mengaku tak mau terlampau ambil pekerjaan sampai korbankan waktu berbareng Baby Kayya.
Dalam waktu dekat, Kayya bakal mendapatkan MPASI pertamanya. Kiky Saputri pun mengaku sudah belajar dan menyiapkan beragam kebutuhan untuk MPASI. Bahkan, dia sudah membikin daftar makanan untuk menu pertama Si Kecil.
Kayya Anak Kiky Saputri/ Foto: dok. instagram@kikysaputrii
Pentingnya support suami dan lingkungan untuk keberhasilan menyusui
ASI eksklusif berfaedah memberi makan bayi berumur antara 0-lima bulan hanya dengan ASI tanpa memberikan nutrisi alias air lainnya [4]. Dengan demikian, pemberian ASI perlu dimulai dan dipromosikan, dan kesadaran kudu diciptakan. Anggota keluarga, terutama suami, mungkin memainkan peran utama dalam kualitas pemberian ASI kepada bayi.
Sayangnya, ibu menyusui seringkali menghadapi beragam masalah dalam perawatan bayi nan mengakibatkan terganggunya proses menyusui, seperti stres akibat belum beradaptasi menjadi seorang ibu, alias tekanan dari lingkungan sekitar.
Peran pasangan sangat krusial dalam membantu ibu menghadapi masalah nan mungkin timbul. Dukungan ayah dapat membantu ibu, terutama dalam mengatasi stres nan mungkin timbul saat menyusui.
Mengutip dari sebuah tulisan di PubMed Center, sebuah penelitian telah menunjukkan, dalam skala global, bahwa personil family (seperti suami, pasangan, alias kakek-nenek ibu) tidak hanya secara langsung memengaruhi kemauan ibu untuk memulai dan meneruskan pemberian ASI, tetapi juga memainkan peran krusial dalam penghentian awal pemberian ASI nan tepat pada periode awal setelah melahirkan.
Anggota family memengaruhi pilihan ibu untuk memulai dan meneruskan pemberian ASI. Beberapa penelitian lainnya juga menyarankan bahwa intervensi menyusui dengan memberikan pengetahuan pada ayah alias mendidiknya secara updated tentang perihal itu menghasilkan peningkatan hasil pemberian ASI.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)