Jakarta -
Bunda tetap bisa menjalani diet dan menurunkan berat badan saat menstruasi alias haid. Pendekatan diet umumnya tetap sama, namun dapat menyesuaikan kondisi.
Saat haid, hormon bakal berubah dan menyebabkan Bunda mudah emosi hingga malas bergerak. Tak hanya itu, beberapa wanita mungkin mengalami indikasi menstruasi nan berat hingga susah melakukan aktivitas.
Meski menstruasi bikin Bunda enggak nyaman, periode ini disebut bisa membantu menurunkan berat badan lho. Pada beberapa orang, pembakaran kalori dapat terjadi selama siklus menstruasi.
Sebuah studi tahun 2003 di British Journal of Nutrition menemukan bahwa laju metabolisme rehat sangat bervariasi selama siklus menstruasi. Peneliti menemukan beberapa wanita mengalami ragam perubahan laju metabolisme rehat nan lebih luas, apalagi hingga 10 persen. Sementara itu, wanita lain tidak mengalami banyak perubahan sama sekali.
"Itu berfaedah pembakaran kalori selama menstruasi sangat berjuntai pada masing-masing orang. Beberapa orang mungkin membakar lebih banyak kalori, sementara nan lain tidak mempunyai perbedaan nan signifikan dalam jumlah rata-rata kalori nan dibakar," kata praktisi perawat Meredith Wallis, MS, APRN, CNM, IBCLC, dilansir Healthline.
Meski penurunan berat badan tidak dialami semua Bunda nan haid, bukan berfaedah tidak dapat melakukan diet. Bunda tetap bisa melakukan beberapa langkah untuk menurunkan berat badan saat menstruasi.
Tips diet saat menstruasi
Melansir dari beberapa sumber, berikut 7 tips diet dan menurunkan berat badan saat menstruasi:
1. Kendalikan kemauan untuk makan berlebih
Kebanyakan wanita mengalami kenaikan berat badan air sebesar 1 hingga 2 kilogram (kg) sebelum siklus menstruasi. Hal ini disebabkan lantaran peningkatan kadar hormon menstruasi hingga kemauan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat.
Perubahan suasana hati nan drastis sebelum menstruasi juga sering kali meningkatkan bujukan untuk mengonsumsi makanan berlemak dan asin. Meskipun Bunda tidak dapat melakukan apa pun untuk mengatasi hormon tersebut, tetapi setidaknya Bunda dapat dengan mudah mengendalikan kemauan dengan meningkatkan asupan makanan sehat.
2. Tetap terhidrasi
Melansir dari laman Times of India, dehidrasi dapat menjadi penyebab lain retensi cairan dalam tubuh. Ketika Bunda tidak minum cukup air putih dalam sehari, tubuh bakal mulai menahan cairan. Selain itu, ketika kita mengonsumsi terlalu banyak makanan asin, maka tubuh memerlukan air lebih banyak untuk mengeluarkannya dari sistem tubuh.
Selama haid, usahakan untuk minum setidaknya 2 hingga 3 liter air dalam sehari. Bunda juga dapat mengonsumsi infused water dan air kelapa ke dalam menu makanan harian untuk mencegah dehidrasi.
3. Olahraga teratur
Banyak nan percaya bahwa wanita tidak boleh berolahraga saat menstruasi lantaran bakal menyebabkan kram nan berlebihan. Faktanya, olahraga justru sangat dianjurkan selama menstruasi.
Jika merasa nyeri, Bunda dapat melakukan olahraga ringan seperti melangkah kaki alias yoga. Olahraga ringan dapat membantu mengurangi kram menstruasi, menenangkan pikiran, dan membantu program diet.
4. Pilih camilan sehat kaya antioksidan
Antioksidan merupakan bagian krusial dari setiap pola makan sehat. Makanan kaya antioksidan dapat membantu meredakan peradangan nan dapat menyebabkan kram, perut kembung, dan masalah menstruasi lainnya. Antioksidan juga dapat mengurangi beragam akibat penyakit nan mengganggu program diet.
Bila sedang diet dan menstruasi, Bunda dapat memilih makanan camilan mengandung antioksidan. Sumber antioksidan bisa diperoleh di buah-buahan seperti stroberi dan alpukat.
5. Konsumsi makanan kaya serat
Saat menstruasi, sangat krusial untuk mengonsumsi makanan nan membantu membuang kelebihan estrogen dari tubuh. Makanan nan dimaksud adalah serat.
"Beberapa produk hewani dan minyak tambahan mengandung estrogen. Keduanya dapat menyebabkan lapisan rahim menjadi sangat tebal dan menimbulkan rasa sakit nan lebih parah, termasuk kram menstruasi," ungkap master ahli obstetri dan ginekologi Cristina McClure, DO., dikutip dari Cleveland Clinic.
Mengonsumsi serat saat diet juga dapat mencegah dan meredakan sembelit, serta mengurangi rasa lapar. Sumber makanan kaya serat bisa ditemukan di biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran.
6. Hindari makanan nan tidak sehat
Tips terakhir untuk menurunkan berat badan saat menstruasi adalah menghindari makanan tidak sehat. Selain bisa mengganggu hormon, makanan tidak sehat juga bisa menggagalkan program diet.
Berikut beberapa jenis makanan tidak sehat nan sebaiknya dihindari saat menstruasi dan diet:
- Makanan manis: Makanan nan terlalu manis bakal meningkatkan kadar insulin dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
- Makanan asin: Camilan asin dapat menyebabkan retensi cairan, nan dapat menyebabkan kram dan perut kembung selama menstruasi.
- Karbohidrat sederhana: Konsumsi karbohidrat berlebih selama menstruasi dapat menyebabkan perut kembung dan sembelit. Konsumsi karbohidrat sederhana secara berlebihan juga dikaitkan dengan kenaikan berat badan hingga peningkatan akibat diabetes.
7. Fokus pada tujuan
Selama menjalani diet, Bunda tidak boleh menyerah pada tujuan untuk menurunkan berat badan. Biasanya, seminggu sebelum menstruasi, tubuh bakal membakar 10 persen lebih banyak kalori daripada biasanya. Jadi, tetaplah kuat dan teruslah berjuang.
Usahakan untuk tetap pada tujuan dan konsentrasi dengan program diet. Bila mau hasil nan maksimal, Bunda dapat berkonsultasi dengan master alias mahir gizi mengenai program diet nan tepat selama menstruasi.
Demikian 7 tips diet dan menurunkan berat badan saat menstruasi. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)